Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi tetapkan 2 tersangka di balik permainan harga cabai merah

Polisi tetapkan 2 tersangka di balik permainan harga cabai merah Polri ungkap monopoli di balik tingginya harga cabai. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Harga cabai rawit merah di tingkat konsumen melonjak hingga menembus angka Rp 100.000-150.000 per kg. Harga tersebut tidak sesuai dengan harga acuan cabai rawit merah yang dijual di tingkat konsumen berdasar Permendag No 63 Tahun 2016 yang seharusnya Rp 29.000 per Kg.

Melonjaknya harga cabai ternyata tidak dilatarbelakangi pasokan yang menipis. Persediaan cabai rawit merah dinilai cukup. Ini sesuai pernyataan Ditjen Holtikultura Kementan RI. Polisi akhirnya menelusuri unsur dugaan pidana dalam perkara ini. Terungkap permainan nakal yang dilakukan pengepul dalam penetapan harga sehingga tidak sesuai ketentuan.

Kasubdit Industri dan Perdagangan, Kombes Hengky Haryadi membeberkan, pengepul cabai rawit merah yang secara bersama-sama bersepakat menetapkan harga. Caranya dengan menjual cabai rawit merah kepada perusahaan-perusahaan pengguna cabai rawit merah.

"Sehingga cabai yang seharusnya dinikmati konsumen dipaksa beralih distribusinya ke perusahaan-perusahaan pengguna cabai rawit merah dan berimbas pada kenaikan harga di tingkat konsumen," kata Hengky di gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).

polri ungkap monopoli di balik tingginya harga cabai

Hengky menjelaskan, pola seperti ini mengakibatkan kelangkaan pasokan cabai rawit merah di tingkat konsumen yang berimbas tingginya harga. Polisi sudah menetapkan dua tersangka dengan inisial SJN dan SNO yang berasal dari Solo. Keduanya melanggar UU RI No 5 Tahun 1999 tentang larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dan UU RI No 7 Tahun 2014 tentang perdagangan.

Hengky menyatakan, penanganan perkara masih dalam proses penyidikan karena kedua tersangka juga masih dalam perjalanan menuju Jakarta. "Kita baru menetapkan dua tersangka ya, tapi pengepul ini bekerja bersepakat dengan pengepul-pengepul yang ada di bawahnya, menentukan harga berapa nih berapa nih. Itu sudah dipelajari," ujar Hengky.

Dari penyidikan polisi, ada penyimpangan alur cabai ini yang seharusnya dibawa ke Kramat Jati tetapi justru berbelok ke beberapa perusahaan. Kemudian, sistem antara petani pengepul dan pedagang besar ada konsinyasi.

"Ini dugaan kami harga menjadi tinggi karena dijual tinggi ke beberapa perusahaan ini tapi ini sifatnya masih pemeriksaan, namun hubungan sebab akibatnya kita sudah temukan sejak awal Januari. Sejak bulan Desember produksi mereka naik. Yang biasanya mereka (perusahaan) impor, mereka tidak puas dengan yang impor ini karena ada yang lokal sehingga mereka mengambil cabai yang ada di petani Indonesia," terang Hengky.

Saat ini pihaknya telah mengantongi beberapa nama perusahaan tersebut. Namun masih belum bisa diungkapkan. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa jumlah tersangka kemungkinan akan terus bertambah seiring proses penyelidikan yang terus dilakukan.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petani Asal Banyuwangi Bisnis Senjata Api Ilegal, Terancam Penjara Seumur Hidup
Petani Asal Banyuwangi Bisnis Senjata Api Ilegal, Terancam Penjara Seumur Hidup

Dua petani asal Banyuwangi berbisnis senjata api ilegal. Begini nasibnya sekarang.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Korupsi Impor Gula, Dirut PT SMIP dan Dua Pejabat di Dumai Dicecar Penyidik Kejagung
Update Kasus Korupsi Impor Gula, Dirut PT SMIP dan Dua Pejabat di Dumai Dicecar Penyidik Kejagung

Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan korupsi tersebut.

Baca Selengkapnya
Mantan Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula
Mantan Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Tersangka baru itu adalah Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Riau periode 2019-2021 berinisial RR.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Korupsi Importasi Gula PT SMIP
Kejagung Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Korupsi Importasi Gula PT SMIP

Tersangka RD sempat mangkir beberapa kali dari panggilan penyidik.

Baca Selengkapnya
Pecahan Rp100.000 Palsu Kini Marak Beredar di Tangerang, Warga Diminta Waspada
Pecahan Rp100.000 Palsu Kini Marak Beredar di Tangerang, Warga Diminta Waspada

Modus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula

Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula

Baca Selengkapnya
Polisi Gagalkan Penyelundupan 21 Ton Bawang Bombai Asal Malaysia
Polisi Gagalkan Penyelundupan 21 Ton Bawang Bombai Asal Malaysia

Polisi berhasil mengamankan dua truk, dengan jumlah 14 ton bawang bombai.

Baca Selengkapnya
Polisi Ringkus Bandar dan Kurir Narkoba Jaringan Lapas di Jakarta
Polisi Ringkus Bandar dan Kurir Narkoba Jaringan Lapas di Jakarta

Polisi berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu jaringan lapas di Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya
Kasus Senpi Ilegal dan Terduga Teroris Karyawan BUMN, Pistol Laras Panjang-Amunisi Diamankan
Kasus Senpi Ilegal dan Terduga Teroris Karyawan BUMN, Pistol Laras Panjang-Amunisi Diamankan

Dari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi

Baca Selengkapnya
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.

Baca Selengkapnya