Polisi tetapkan 2 tersangka insiden speedboat tabrakan di Nunukan
Merdeka.com - Kepolisian menetapkan 2 tersangka insiden tabrakan 2 speedboat di perbatasan perairan Sebatik dengan Malaysia, yang telah menewaskan 8 orang penumpang. Sementara di sisi lain, operasi SAR pencarian 2 korban hilamg resmi ditutup sore tadi, usai pencarian selama 7 hari.
Keterangan diperoleh, 2 orang yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Nacong Ahmad (38) sebagai pemilik speedboat, serta anak buah Nacong, Bakareng (42). Nacong awalnya meminta motoris speedboat nahas, Kamarul alias Olong, untuk mengangkut TKI yang pulang melalui jalur tak resmi.
Bakareng sendiri, berperan membantu Kamarul untuk mendapatkan penumpang dari Tawau, Sabah, Malaysia. Nahasnya lagi, speedboat yang digunakan tanpa dilengkapi penerangan apapun.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
Keduanya, dijerat dengan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian serta Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Sedangkan untuk motoris Kamarul, sejauh ini belum diketahui keberadaannya.
"Benar, ada 2 tersangka dan kita lakukan penahanan," kata Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (5/7) malam.
"Sedangkan untuk motoris, karena belum ditemukan sampai sekarang, jadi belum ada kita tetapkan apapun karena ya itu tadi, belum ditemukan," ujar Jepri.
Sementara itu, operasi SAR gabungan resmi berakhir dan ditutup sekira pukul 17.30 WITA sore tadi. Sepanjang pencarian di hari ketujuh ini, tim SAR tidak menemukan korban tambahan.
Dimana, total korban keseluruhan tetap 24 orang dengan rincian 8 meninggal dunia, 14 selamat dan 2 orang lainnya hilang. "Dari LO (Liaison) Polri di Tawau menerangkan bahwa dari pihak Malaysia komitmen membantu pencarian dalam setiap giat patroli mereka," kata Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto.
Diketahui, insiden 2 speedboat bertabrakan dilaporkan terjadi di wilayah Sungai Nyamuk, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (29/6) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Speedboat dikabarkan sebagian besar membawa tenaga kerja Indonesia (TKI), berlayar dari Tawau, Malaysia, menuju Sebatik di Nunukan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya