Polisi tetapkan 3 tersangka pembunuhan pendekar di Blitar
Merdeka.com - Setelah melakukan pemeriksaan secara maraton dan ultimatum yang diancamkan para pendekar, Polres Kota Blitar akhirnya resmi menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pembunuhan Mujiono (30) pesilat asal Desa/Kecamatan Srengat.
Hanya saja ketiga warga Desa Kolomayan, Kecamatan Wonodadi masih dalam pengejaran petugas dan polisi belum berani menyebutkan namanya dengan alasan penyelidikan. "Ketiganya kabur dan resmi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," ujar Kasatreskrim Polres Kota Blitar AKP Slamet Riyadi kepada wartawan, Rabu (3/9).
Slamet juga enggan menjelaskan peran dari masing-masing tersangka. Menurut dia, yang bersangkutan bisa sebagai provokator atau eksekutor.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Mengapa tiga putra suku Anak Dalam jadi polisi? Sempat berpikir tak diperhatikan, kini mereka bisa menjadi bukti bahwa anak dalam juga bisa menjadi anggota Polri.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Penetapan ketiga tersangka berdasarkan keterangan 18 orang saksi dan alat bukti di lapangan, ketiganya terbukti menghabisi korban. Akibat luka serius pada bagian kepala, Mujiono tewas dalam perjalanan menuju RSU Mardi Waluyo Kota Blitar.
Aktivis bela diri salah satu perguruan silat di wilayah Kecamatan Srengat itu dikeroyok sejumlah pemuda Desa Kolomayan, Kecamatan Wonodadi Blitar pada 26 Agustus malam. Insiden dipicu kendaraan (sepeda motor) korban yang menyerempet salah satu peserta barisan gerak jalan. Ada sebanyak 30 orang peserta baris berbaris termasuk ketiga tersangka.
Slamet mengakui bahwa jumlah tersangka bisa bertambah. Namun semuanya tergantung perkembangan pemeriksaan. "Bisa saja bertambah. Namun semuanya tergantung pemeriksaan," pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya sejumlah pendekar perguruan silat wilayah Srengat mencoba menuntut balas. Selain menyebar foto pelaku ke publik, massa juga melakukan sweeping ke desa-desa. Terakhir 2 September 2014 malam, massa kembali mendatangi Desa Kolomayan. Aksi tersebut meresahkan warga desa sekitar, seperti Desa Pikatan dan
Desa Wonodadi, termasuk warga Kolomayan yang tidak terlibat.
Sementara hasil investigasi para pendekar, jumlah pelaku mencapai 30 orang. Menurut Mohammad Nurjiyanto selaku juru bicara para pendekar, jumlah tersebut mengacu peserta gerak jalan. "Tidak mungkin pelaku hanya dua tiga orang. Karenanya kita mengultimatum kepolisian 10 hari ke depan untuk segera menangkap seluruh pelaku," ancam Nurjiyanto. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut 3 DPO terus diburu. Dalam kasus ini sudah delapan orang divonis, 7 seumur hidup, 1 delapan tahun bui.
Baca SelengkapnyaAhrie berharap partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi agar proses pencarian tiga buronan mendapat titik terang.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKasus ini terjadi pada 2016 silam. Sudah ada delapan orang yang diadili.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka tersebut yakni berinisial EN, BC dan AG.
Baca SelengkapnyaKabar tiga buronan pembunuh Vina kabur ke Jakarta sebelumnya viral di media sosial.
Baca Selengkapnya