Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Bentrok PP vs FBR
Merdeka.com - Penyidik Reskrim Polres Metro Bekasi Kota menetapkan satu orang diduga anggota kelompok ormas Front Betawi Rempug (FBR) tersangka keributan antara kelompok massa FBR dengan Pemuda Pancasila pada akhir pekan lalu. Tersangka itu kini sudah ditahan.
"Tersangka sudah ditahan," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Indarto di Bekasi, Kamis (21/11).
Kronologi Bentrok Ormas
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Dimana razia di Bekasi? Selanjutnya wilayah Kota Bekasi petugas akan disebar di Jl. Ahmad Yani; Jl. Sersan Aswan; Jl. IR. Juanda. Sedangkan untuk Kabupaten Bekasi ada di Tl. Lippo dan Pertigaan Hyundai; Tl. SGC; Tl. Perdana dan Tl. Telaga Asih.
Keributan dua kelompok ormas ini bermula dari anggota mereka tengah menikmati hiburan malam di sebuah kafe pada Sabtu dini hari lalu. Deni, anggota Pemuda Pancasila tiba-tiba ditampar anggota FBR Dedi ketika hendak mengambil korek dinyalakan Dedi.
Deni membalas dengan mendorong Dedi sampai jatuh. Dedi lalu mengambil botol bir dan melempar ke kaki Deni. Kelompok Deni berjumlah tujuh orang lalu meninggalkan kafe tersebut menuju ke markasnya di Arenjaya, Bekasi Timur.
Rupanya kelompok massa dari FBR mendatangi markas PP di Kayuringin, Bekasi Selatan dan merusaknya. Mereka kemudian menuju ke markas PP di Arenjaya melakukan penyerangan. Deni terluka, dan enam kawannya kabur.
Satu Orang Luka Dirawat di RS
Pertikaian berlanjut pada Sabtu malam. Kelompok massa PP mendatangi markas FBR di Durenjaya dan merusaknya. Tak hanya di Durenjaya, di beberapa titik seperti di Rawalumbu juga dirusak oleh kelompok PP.
Pada Minggu dini hari, kelompok FBR melakukan sweeping dan menemukan satu anggota PP di Jalan Kartini, Margahayu. Orang PP itu dipukuli hingga luka di pelipis dan dirawat di rumah sakit.
"Sebenarnya yang diamankan banyak, tapi yang cukup bukti satu orang," kata Indarto.
Ia mengatakan, polisi masih mendalami kasus tersebut. Tak menutup kemungkinan ada pelaku lain. "Masih dicari," ujar dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaPara tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaSebelumnya 43 orang diamankan dan lima orang dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari aktor di balik aksi anarkis Senin (11/09) di depan kantor BP Batam.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka turut menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaTersangka FEK merupakan koordinator lapangan saat pembubaran. Sedangkan GW diduga melakukan perusakan di lokasi
Baca Selengkapnya