Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi tunggu Novel klarifikasi tiga sketsa terduga pelaku penyiraman air keras

Polisi tunggu Novel klarifikasi tiga sketsa terduga pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan usai operasi mata di Singapura. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Nico Afinta menegaskan sketsa wajah terduga terlibat atas insiden penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan perlu mendapat klarifikasi langsung. Nico mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan KPK guna meminta klarifikasi Novel terhadap tiga sketsa tersebut.

"Boleh kapan beliau mau. Kami menunggu waktu kapan Mas Novel bisa diambil keterangan sangat penting keterangan Mas Novel itu," katanya di kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Selasa (6/2).

Dia berdalih pentingnya klarifikasi Novel terhadap tiga sketsa tersebut guna kelancaran proses penyidikan yang saat ini belum menemukan titik terang terduga pelaku. Namun di sisi lain, dia juga membantah kendala utama polisi menemukan terduga pelaku penyiram air keras karena belum mendapat keterangan lebih lanjut dari Novel.

"Oh endak. Yang sudah kami lakukan saksi-saksi yang melihat sebelum kejadian sudah kami BAP sudah kami periksa dengan tim AFP dengan tim Inafis dengan teknologi yang dimiliki," ujarnya.

Diketahui sejak insiden penyiraman air keras terhadap Novel, April 2017 silam, polisi belum menetapkan pihak yang bertanggungjawab. Sejumlah pegiat anti korupsi bahkan sempat mendesak KPK agar membentuk tim pencari fakta independen guna mengungkap kasus tersebut. Kasus semakin pelik, saat Novel mengisyaratkam adanya keterlibatan petinggi Polri pada kasus yang menimpanya itu.

Sejumlah saksi dipanggil penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangannya, termasuk Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar.

Saat memenuhi panggilan penyidik jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, dia mengatakan ada faktor teknis dan non teknis yang menyebabkan lambannya penanganan kasus tersebut. Menurutnya, kendala utama polisi bukan pada faktor teknis melihat rekam jejak pengungkapan sejumlah kasus, polisi mampu membongkarnya.

Dia pun menyebut faktor utama ialah, non teknis yang datang dari adanya aktor besar bermain di balik layar. Faktor inilah, menurut dia, polisi lamban mengungkap siapa penyerangnya. Dia sendiri tidak mau mengungkapkan siapa tokoh besar yang dimaksud.

"Aktornya pasti punya pengaruh besar ya bisa punya kendali dalam penanganan kasus ini," ujar Dahnil.

Dalam pemeriksaan kali ini, Dahnil kembali menegaskan untuk segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Menurut dia, semuanya bisa terungkap kalau Presiden Jokowi, menyetujui hal tersebut.

"Karena pesimisme itu saya mendorong polisi untuk ikut mendorong TGPF mengusulkan kepada Pak Jokowi supaya mendorong TGPF. Dan TGPF itu harus diisi oleh orang-orang yang kredibel orang-orang yang independen. Nah itu tadi yang saya sarankan," tutur dia.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Tajam! Skakmat Polda Jabar, Senyum Hotman Bongkar Keanehan Kasus Vina Cirebon
VIDEO: Tajam! Skakmat Polda Jabar, Senyum Hotman Bongkar Keanehan Kasus Vina Cirebon

Melalui sambungan telepon, Hotman menyentil polisi soal keterangan 8 terpidana yang berubah soal 3 pelaku yang masih buron.

Baca Selengkapnya