Polisi uji balistik proyektil penyerang GO-JEK di Kemang
Merdeka.com - Pihak kepolisian hingga kini masih mencari pelaku penyerangan pengemudi GO-JEK atas nama Reonaldo Agustin (27), di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2) lalu. Beberapa upaya pun dilakukan untuk mendeteksi pelaku, salah satunya melakukan uji balistik proyektil.
"Kami dari pihak puslab forensik melakukan uji balistik proyektil yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal di Polda Metro Jaya, Selasa (16/2).
Iqbal mengungkapkan, nantinya hasil uji balistik tersebut digunakan sebagai petunjuk pihak kepolisian untuk mengungkapkan jenis senjata apa yang digunakan pelaku dan siapa pelakunya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
"Namun hingga kini kami masih menunggu hasil dari forensik. Laporan forensik kepolisian belum turun, tinggal nunggu itu apakah itu organik atau rakitan. Kalau organik, jangan langsung difokuskan oknum, bisa saja orang biasa yang punya itu," jelasnya.
Untuk senpi itu sendiri, Iqbal memaparkan pihaknya sudah melakukan razia terus menerus di tiap bulannya, mengecek perizinan tiap pemilik senpi.
"Itu senpi, gas kita ada mekanismenya tiap satu bulan sekali kita cek yang ada izinnya. Nah kalau yang ilegal ini kan yang paling susah. Sering senjata rakitan kita basmi pabriknya dan itu sering dipakai sama pelaku begal dari Lampung. Mereka biasanya dapat dari daerah Cipacing," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengidentifikasi dua pelaku penembakan dan pencurian sepeda motor yang melukai FS (27) di Tangerang.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Motif Aksi 'Koboi' Pria di Mampang Todong Senjata ke Pengendara Lain
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaAksi pengendara diduga staf khusus Badan Intelijen Negara (BIN) berinisial AS itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka setelah melalui proses pemeriksaan terhadap korban dan para saksi-saksi telah dilakukan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku lantaran ingin menakuti korban usai keduanya terlibat cekcok.
Baca SelengkapnyaViral video berisi aksi seorang pria yang terlibat cekcok dengan pengendara lain saat berkendara di jalan kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPenembakan ini terjadi pada Rabu (18/9) dini hari.
Baca Selengkapnya