Polisi Ungkap Ada 12 Lokasi Pelatihan Kelompok Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah
Merdeka.com - Polisi mengungkap terdapat 12 lokasi menjadi tempat pelatihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah. 12 lokasi itu diketahui setelah polisi membongkar pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
"Kita sudah melihat bagaimana lokasinya untuk yang di Semarang. Tentunya JI ini mempunyai beberapa lokasi lain di Jawa Tengah," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono sata konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12).
Menurut Argo, konsep pelatihan yang diberikan kelompok JI di antaranya bela diri tangan kosong, melempar pisau, dan keterampilan menggunakan senjata tajam. Tidak ketinggalan ilmu merakit bom dan cara menangani penyergapan.
-
Apa yang diajarkan di pelatihan ini? Pada hari pertama, mereka menghadiri kuliah tentang 'hakikat cinta' dan mempelajari teknik mencapai orgasme. Hari kedua menekankan pada ciuman, tarian sensual, dan permainan merobek kaus kaki. Mereka juga terlibat dalam latihan bermain peran yang bertujuan untuk mengajarkan mereka cara menunjukkan pesona mereka dalam situasi intim.
-
Kenapa jamasan keris dilakukan? Rinto mengatakan, pusaka keris yang dimiliki seseorang merupakan cerminan dari pemiliknya. Membersihkan pusaka sama saja dengan membersihkan hati pemiliknya. Dengan membersihkan pusaka itu, harapannya bisa menghilangkan pikiran jelek dan nafsu buruk dari pemiliknya, sehingga yang tertinggal di dalam dirinya adalah hal yang baik-baik dalam mengarungi tahun berikutnya.
-
Apa itu jamasan keris? Tak hanya sekadar membersihkan keris, prosesi jamasan merupakan sebuah ritual yang penuh simbol dan makna filosofis.
-
Siapa yang melatih pemuda Indonesia dalam artileri? Belanda melatih beberapa pemuda Indonesia guna mengoperasikan artileri.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana cara Silat Pelintau mengajarkan ilmu bela diri? Pada zaman kolonial Belanda, seni bela diri belum begitu populer. Bahkan, untuk menyebarkan ilmunya saja harus secara sembunyi-sembunyi yang diajarkan kepada pemuda-pemuda Suku Tamiang.
"Itu dilakukan, dilatihkan oleh seseorang yang sudah kita tahan. Itu pengajarnya bernama Pak Joko alis Pak Karso," jelas dia.
Argo mengatakan, Karso juga merekrut delapan pelatih untuk mendidik para murid yang di antaranya berasal dari jaringan pondok pesantren terafiliasi JI. Peserta dipilih 10 besar dengan penilaian kesiapan mental, postur tubuh, dan ideologinya.
"Ini tentunya kan ada tim yang melakukan pengetesan untuk dilakukan sebagai murid. Tentunya pernah kami sampaikan di JI ada struktur organisasi, ada bidang SDM, bagian bidang pendidikan dan sebagainya," kata Argo.
Kendati demikian, Argo belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai lokasi pelatihan kelompok JI ini. Argo hanya menyebutkan jika terdapat 12 lokasi lagi yang diduga menjadi lokasi pelatihan pemuda JI.
"Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya di mana, tetapi ada 12 lokasi di Jawa Tengah. Salah satunya di Ungaran yang sudah kita tengok ke sana kita lihat, seperti apa pelatihan tersebut," kata Argo.
Densus 88 Bongkar Pelatihan Jamaah Islamiyah
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror telah membongkar tempat yang diduga menjadi pusat latihan teroris Jamaah Islamiah (JI), Senin (28/12). Tempat itu merupakan sebuah villa dua lantai yang berada di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Kondisi di sekitar villa itu sepi dan lingkungan alamnya cukup asri.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, di tempat itu para anggota muda JI dilatih bela diri dan persenjataan, hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP. Disiapkan pula beberapa pelatih agar para anggota bisa bela diri, terampil menggunakan pedang dan samurai, melakukan penyergapan terhadap musuh, serta merakit bom.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini,” jelas Argo.
Menurut Argo, para kader baru JI dipilih dari kalangan anak-anak cerdas yang diambil secara profesional dari beberapa pondok pesantren. Biasanya, mereka membidik anak-anak cerdas yang memiliki ranking 1-10 di pondok pesantrennya yang nantinya diproyeksikan menjadi pemimpin masa depan. Hingga kini, sudah ada 95 orang yang dilatih di villa tersebut. Jumlah ini setara dengan tujuh angkatan.
“Tiap angkatan terdiri dari 10-15 orang dari Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Generasi muda ini dilatih bela diri menggunakan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Mereka pula dilatih untuk menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur, sampai ahli sergap. Mereka menyebut ini sebagai pasukan khusus dan mempunyai seragam khusus,” ujar Argo.
Dikirim ke Suriah
Salah satu pelatih generasi muda JI itu adalah Karso alias Joko Priyono. Ia ditunjuk langsung untuk menjadi pelatih oleh salah satu Pimpinan JI, Para Wijayanto. Setelah dilatih Karso dan para pelatih lainnya, selanjutnya para anak muda itu dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer.
Tercatat sejak tahun 2013 hingga 2018, sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah menggunakan pendanaan yang telah disiapkan oleh jaringan tersebut.
“Di Suriah, mereka diajari cara merakit senjata api serta bom. Mereka menyiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini,” papar Argo dikutip dari Liputan6.com pada Senin (28/12).
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak itu diketahuinya terletak di dalam kompleks Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap berinisial BI, ST dan SQ.
Baca Selengkapnya