Polisi ungkap fakta lain: Ratna Sarumpaet operasi plastik, bukan dianiaya
Merdeka.com - Polisi melakukan penyelidikan terkait kabar Ratna Sarumpaet dianiaya. Ratna disebut mengalami tindak kekerasan usai menghadiri konferensi negara asing di Bandung, Jawa Barat, 21 September lalu.
Ratna tidak melaporkan penganiayaan itu ke polisi dengan alasan masih mengalami trauma. Polisi langsung bergerak menelusuri 23 rumah sakit di Bandung dan 8 di Cimahi, Jawa Barat. Hasilnya nihil.
Berdasarkan penyelidikan Polda Jawa Barat juga tidak ditemukan ada konferensi negara asing di Jabar pada tanggal 21 September 2018. Kemudian, hasil koordinasi dari pihak Bandara Husein, seperti sopir taksi, avsec, sopir rental, porter, dan tukang parkir, mereka tak mengetahui peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet.
-
Kenapa Ratna Sarumpaet ditangkap tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Dimana Ratna Sarumpaet lahir? Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, pada 16 Juli 1949.
-
Siapa yang dituduh melakukan operasi plastik? Ternyata, di balik penampilan wajah yang cantik, kencang, dan bebas kerutan milik Chef Marinka, ada netizen yang justru menuduh bahwa ini hasil dari operasi plastik.
-
Operasi plastik apa yang diklaim? Sebuah gambar yang menunjukkan foto sebelum dan sesudah operasi yang diduga dilakukan terhadap seorang turis Amerika di Turki, beredar luas karena perubahan dramatis yang tampak pada gambar tersebut.
-
Kenapa Sarwendah operasi plastik? Sarwendah menjelaskan bahwa alasan di balik keputusannya untuk menjalani operasi plastik adalah karena masalah-masalah yang muncul akibat kekurusan, seperti kerutan halus, mata cekung, dan kulit kendur di wajah. Dia juga merasa perlu memperbaiki masalah kantung mata yang selama ini mengganggu penampilannya.
-
Siapa suami Ratna Sarumpaet? Menikah di tahun 1972, Ratna Sarumpaet dikaruniai empat orang anak.
"Tak terdapat manifest kedatangan atau keberangkatan penumpang atas nama Ratna Sarumpaet," kata Kadiv Humas Irjen Setyo Wasisto dikutip dari laporan hasil penyelidikan viral berita pengeroyokan Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10).
Sementara, Polda Metro Jaya yang ikut menyelidiki menemukan sejumlah fakta lain di Jakarta. Call data record atas nama Ratna Sarumpaet pada 20-24 September diketahui aktif berada di Jakarta.
Lalu, rekening Ratna dan anaknya diketahui melakukan debit di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, pada 20, 21 dan 24 September. Dengan total transaksi sebanyak Rp 90 juta.
"Bagian operasional rumah sakit dan manajer medis membenarkan saudari Ratna dirawat 21-24 September dalam rangka operasi plastik," ungkapnya.
Selain itu, dalam buku registrasi rawat inap di rumah sakit diketahui Ratna Sarumpaet masuk hari Jumat, 21 September 2018 pukul 17.00 WIB. Kemudian pada rekaman CCTV Ratna Sarumpaet keluar dari RS BE pada Senin, 24 September 2018 pukul 21.28 WIB dan pergi dengan menggunakan taksi Blue Bird.
Sebelumnya, dugaan penganiayaan dialami Ratna Sarumpaet diyakini Capres Prabowo Subianto, politisi Partai Gerindra Fadli Zon dan Koordinator Juru Bicara (Jubir) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang juga Ketua umum pengurus pusat Pemuda Muhammadiyah Danhil Anzar Simanjuntak. Mereka mengecam penganiayaan dialami Ratna Sarumpaet.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyatakan tidak menemukan unsur pidana dalam penyelenggaraan kontes kecantikan transgender di Hotel Orchardz di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaBukti baru yang diajukan berupa foto dan rekaman dalam flashdisk.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaHeru memastikan kontes tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDalam kasus kematian Vina dan Eky, Saka Tatal telah menjalani hukuman selama delapan tahun penjara. Dia diduga ikut terlibat atas hilangnya nyawa Vina dan Eky.
Baca Selengkapnya