Polisi Ungkap Jaringan Teroris NII Aktif Gerak Rekrut Anggota di Indonesia
Merdeka.com - Polri mengungkap jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) bersifat masif dan aktif bergerak merekrut anggota di sejumlah daerah di Indonesia.
"Jaringan NII sudah masif di Indonesia, antara lain Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Sumatera Barat,” kata kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/4).
Ia menjelaskan proses perekrutan anggota NII dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Untuk bergabung menjadi warga NII, seseorang harus melewati empat tahap perekrutan (P1-P4) yang disebut pencorakan. Selain itu, setiap calon warga NII juga harus melalui tiga tahap baiat.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Pada Jumat (25/3), Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka jaringan teroris NII di wilayah Sumatera Barat. Dua belas tersangka di antaranya ditangkap di wilayah Kabupaten Dharmasraya, sementara empat tersangka lain diamankan di wilayah Kabupaten Tanah Datar.
Ramadhan menjelaskan ancaman teror dari jaringan NII Sumatera Barat itu memiliki keinginan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi lain. Kelompok tersebut juga memiliki hubungan dengan kelompok teroris di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
"Dari serangkaian rencana tersebut juga ada upaya serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah, mempersiapkan senjata tajam, yang disebut dengan nama golok dan mencari para pandai besi," jelasnya.
Hal itu terungkap dari temuan alat bukti dalam penangkapan, yang berupa sebilah golok panjang milik salah satu tersangka.
Sejumlah barang bukti lain yang diamankan dalam penangkapan tersebut ialah tiga unit senapan, satu unit senapan angin, dua unit magazin, dua kotak amunisi, dua unit busur dan panah, enam bilah senjata tajam berupa satu bilah pisau karambit, satu bilah golok, dua bilah sangkur, satu bilah kapak, dan satu bilah pisau cutter.
Selain itu, sejumlah barang bukti lain merupakan perangkap laptop, beberapa buku dan dokumentasi terkait jaringan NII, catatan mengenai struktur dan kegiatan jaringan NII, kartu ATM dan buku tabungan, serta perlengkapan dan peralatan camping.
"Kami tambahkan, terkhusus di Sumatera Barat, para tersangka yang sudah ditangkap memberikan keterangan bahwa struktur NII berada pada tingkatan cabang atau kecamatan istilah NII tersebut adalah CV," kata Ramadhan.
Dari keterangan para tersangka, diperoleh informasi jumlah anggota NII mencapai 1.125 orang, dimana 400 orang di antaranya merupakan personel aktif dan selebihnya non-aktif atau sudah berbaiat namun belum aktif dalam kegiatan NII. Anggota yang sudah berbaiat tersebut dapat diaktifkan kembali kapan saja jika diperlukan, tambahnya.
Jaringan teroris NII di Sumatera Barat memiliki empat wilayah, yang terbagi atas lima ranting dengan masing-masing ranting beranggotakan sekitar 200 orang.
"Dari jumlah total di Sumbar, 833 orang tersebar di Kabupaten Dharmasraya dan 929 berada di Kabupaten Tanah Datar," katanya.
Proses perekrutan anggota NII juga digelar secara terstruktur. Terkhusus bagi yang akan diangkat menjadi pengurus atau pejabat, perekrutan dilakukan tanpa memandang jenis kelamin dan batas usia.
"Hal ini terbukti dengan ditemukan 77 orang anak di bawah umur 13 tahun, yang dicuci otak dan dibaiat untuk sumpah kepada NII," katanya.
Selain jumlah tersebut, tercatat pula 126 orang yang saat ini sudah dewasa namun direkrut saat usia masih belasan tahun.
"Terkait temuan ini, Densus telah berkoordinasi dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk mengembangkan jaringan NII ini," ujar Ramadhan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca Selengkapnya