Polisi Ungkap Pospol Siluwok Ditembak Menggunakan Airsoft Gun
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pelacakan arah pelarian pelaku penembakan Pos Polisi Lalu Lintas Siluwok jalan Yogyakarta-Purworejo Kilometer 35, yang ditembak orang tidak dikenal yang terjadi Kamis (4/7) pukul 04.00 WIB
Kasubag Humas Polres Kulon Progo AKP Sujarwo di Kulon Progo mengatakan, tim sudah melakukan penyelidikan dengan memeriksa tiga saksi dan memeriksa kamera pengintai (CCTV) terkait dengan penembakan Pos Polisi Lalu Lintas Siluwok di Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih.
"Kami masih melakukan penyelidikan melacak ke arah mana pelaku melarikan diri," katanya, Jumat (5/7).
-
Kenapa peluru itu diukir? Tulisan pada peluru katapel pertama digunakan pada abad ke-5 SM dari di Yunani hingga ke masa Romawi.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Kenapa gudang peluru meledak? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Bagaimana senjata paling mematikan ini bekerja? Senjata mematikan juga menjadi alat gertak untuk mencapai tujuan politik.
-
Bagaimana batu peluru itu dibentuk? “Batu-batu tersebut dihaluskan, dengan bentuk aerodinamis bikonik spesifik, memungkinkan proyeksi yang tepat dan efektif,“ jelas para arkeolog.
Ia mengatakan, aktivitas lalu lintas di tempat kejadian perkara tidak ada perubahan, baik penjagaan di pos polisi tetap jalan.
"Kami tetap melakukan aktivitas biasa, karena menjadi kewajiban kita melayani masyarakat. Itu bukan hambatan kami dalam melayani masyarakat," katanya.
Sujarwo mengimbau kepada masyarakat tidak perlu takut dan resah dengan kejadian tersebut. "Kami dari kepolisian, yang didukung penuh TNI akan memberikan jaminan keamanan, dan keselamatan kepada masyarakat," katanya.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan, berdasarkan analisa, penembakan ini diduga menggunakan airsoft gun, namun sudah tidak menggunakan peluru aslinya karena proyektil yang ditemukan berupa gotri.
"Tembakannya tidak terlalu keras, terbukti dari kaca, dan proyektil ditemukan di luar pos polisi. Tembakan tidak keras, sehingga hanya kaca pecah," kata Hadi.
Namun demikian, ia mengatakan, peristiwa ini mengganggu ketenangan, menyebarkan teror, bahwa telah dilakukan penembakan kepada pos polisi.
"Kami akan intensifkan pencarian pelakunya. Sudah ada beberapa saksi yang kami mintai keterangan terkait dengan peristiwa tersebut yang melihat, kemudian kami identifikasi kendaraan yang digunakan, dan ciri-ciri orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut," katanya.
Pelaku menggunakan peluru gotri dengan gaya pegas yang kuat, menjadikan barang seperti tertembak. Nanti, pihaknya akan menanyakan ke Perbakin, jenis peluru dan senjata ini seperti apa, mematikan atau tidak.
"Nanti kami akan tanyakan ke Perbakin," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait persyaratan penggunaan senpi, Aipda Robig selama ini punya rekam jejak yang bagus.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku lantaran ingin menakuti korban usai keduanya terlibat cekcok.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan uji coba ini terlihat amat menegangkan. Terlebih, proses uji coba dilakukan langsung kepada seorang prajurit.
Baca SelengkapnyaTKP penembakan diduga lebih dari satu lokasi dan pelaku lebih dari satu orang.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca Selengkapnya