Polisi Ungkap Sepak Terjang Para Wijayanto Pimpin Jamaah Islamiyah Selama 11 Tahun
Merdeka.com - Kepolisian membeberkan sepak terjang Para Wijayanto alias PW alias Abang alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arif alias Ahmad Fauzi Utomo selama memimpin kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menerangkan, Para Wijayanto memegang kepemimpinan JI dari tahun 2008 hingga 2019.
"Sebelum menjadi Amir, PW sebagai pemimpin tertinggi di jajaran JI yang waktu Itu masa kepemimpinan Amir Zarkasih, alias Sahroni alias mbah. PW saat Itu memegang jabatan Qoid Waqalah. PW memiliki teritorial di Jawa Tengah dan mengelola personel JI di Jawa Tengah," kata Argo di Mabes Polri, Senin (4/1).
-
Siapa yang memimpin penyerangan Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II. Pasukan Gabungan itu merupakan pasukan elite TNI Kopassus, Kopasgat dan Marinir.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
Argo menjelaskan, selama kepimpinan Para Wijayanto Jamaah Islamiyah (JI) fokus menyebarkan ajaran serta merekrut orang-orang untuk berkecimpung di JI. Dia juga mengubah konsep JI dari Pejuang Jamaah Islamiyah menjadi total solution atau dikenal Tastos.
"Standar Operasional Prosedur untuk menjaga keamanan dan pertahanan agar tidak tertangkap dan melaksanakan survive," ujar dia.
Demikian juga sasaran teror kelompok JI ikut berubah. Namun, Argo tak menjelaskan secara rinci. Dia hanya menjelaskan, bahwa setiap orang yang maj bergabung ke JI terlebih dahulu mendapatkan pelatihan di Yordania, Suriah dah Palestina sebelum berkontribusi dan bergabung dengan organisasi teroris Timur Tengah.
"Makanya anggota JI yang diberangkatkan ke Timur Tengah ini berbekal ilmu bela diri dengan harapan anggota JI sejajar dengan atlet pasukan khusus," ujar dia.
Menurut Argo, Para Wijayanto terbilang selektif dalam memilih orang hendak dirayu masuk ke dalam organisasi JI.
"Mereka menarget orang-orang yang memiliki keahlian bahasa arab, akhlak yang bagus, emosinal stabil, bentuk badan dan sehat secara rohani dan jasmani," ujar dia.
Menurut catatan kepolisian, Para Wijayanto sudah mengirim tujuh angkatan sejak 2013 sampai 2018. Kader muda JI yang dikirim ke Suriah Itu memiliki paket lengkap.
"Paket lengkap di sini yakni memiliki kemampuan bela diri, ahli IT, keahlian medis, ahli bahasa, ahli manajemen untuk mengurus logistik dan bagaimana pergeseran anggota di sana, baik transportasi, dan tempat tinggal. Ini sudah tertata semuanya," ujar dia.
Bahkan, kemampuan anggota muda JI diakui teroris Suriah. Ada beberapa kader ada yang justru dijadikan pelatih setiba di Suriah.
"Anggota muda JI Itu diakui teroris Suriah, diakui bahwa mereka sudah disiapkan seperti atlet yang dilatih. Anggota muda yang sudah dilatih ini juga menjadi pelatih di sana seperti Fraksi jihad ISIS, ada masyarakat ahli Suriah, dan Tahrir Al-Syam, Jabah Nusrah. Ini semua keterangan PW. Kemudian selama di Suriah anggota muda ikut berperang dan berjaga di perbatasan, belajar kendaraan tank, Sajam selain melatih bela diri ke anggota yang lain," papar Argo.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaJamaah Islamiyah Umumkan Bubarkan Diri, Akan Patuh Pada NKRI
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran ini dipimpin Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaKeterkaitan Al Zaytun dengan Negara Islam Indonesia (NII) sudah begitu banyak diungkap berbagai pihak. Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaJumhur pernah menjadi narapidana kasus penyebaran berita hoaks.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKecurigaan itu, kata Ramzy, dari sejumlah nama Habib yang kurang familiar tercantum dalam website JMW maktabdaimi.blogspot.com/
Baca Selengkapnya