Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi usul Lapangan Tembak Senayan ditutup atau direnovasi demi keamanan

Polisi usul Lapangan Tembak Senayan ditutup atau direnovasi demi keamanan kaca kantor DPR yang terkena peluru. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Kepala Bidang Balistik, Metarlugi Forensik Puslabfor Polri, Kombes Ulung Kanjaya setuju apabila Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat ditutup. Hal ini merupakan buntut ditemukan beberapa proyektil di Gedung DPR RI.

"Iya cuma Senin aja dibuka, setelah itu dilarang untuk digunakan," kata Ulung usai dihubungi, Kamis (18/10).

Perihal sampai kapan penutup itu, dirinya menyerahkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Pokoknya nanti Kapolri bilang sama DPR bilang buka ya buka," ujarnya.

Selain itu, Ulung meminta pihak Lapangan Tembak untuk meningkatkan fasilitas keamanan. Hal ini, untuk menghindari peluru nyasar.

"Bukannya juga harus dalam keadaan yang aman itu harus diubah supaya nggak ada peluru nyasar lagi, harus diperbaiki, dibuat lorong, jadi kalau ada peluru yang ke atas tetap di ruangan itu," pungkasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan menayangkan terhadap pemilik senjata tersebut, yakni berinisial A dan G. Mereka merupakan anggota Perbakin.

"Nanti kita juga akan memintai keterangan pemilik senjata. Nanti akan kita gali itu kenapa I sama R bisa memakai senjata, itu SOP-nya seperti apa," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (18/10).

Selain itu juga, penyidik akan meminta keterangan pihak Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat. Pasalnya, kedua tersangka didampingi oleh H dan S saat latihan menembak.

"Nanti kita akan memeriksa Senayan sendiri di Lapangan Tembak seperti apa SOP-nya untuk seseorang yang mengadakan latihan itu syaratnya seperti apa, nanti akan kita tanyakan di sana. Mulai dari administrasi, kemudian kegiatannya seperti apa, nah kita nanti baru dapatkan cerita itu secara utuh," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyebutkan, kalau senjata api Glock 17, yang digunakan oleh tersangka IAW telah dimodifikasi. Di mana modifikasi terdapat pada bagian belakang senpi yang dipakai IAW.

"Mengapa bisa terjadi peluru nyasar? Ini adalah senjata yang belum dimodif namun ada modif yang diletakkan di belakang, sehingga senjata ini bila dimasukkan peluru 16 dan kalau dipencet pelatuknya maka peluru yang di dalam seluruhnya pasti bisa keluar," kata Nico di Polda Metro Jaya, Selasa (16/10).

Terkait nyasar nya peluru, Nico mengatakan, kalau tersangka saat itu gugup. Sehingga, ada dua peluru yang mental ke Gedung DPR RI.

"Kadang-kadang orang yang nggak biasa megang senjata, dia mencet pelatuk dia langsung bisa naik. Yang harusnya datar karena mungkin kaget bisa naik," pungkasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Situasi Gedung Sekretariat DPR saat Digeledah KPK, Pengamanan Ketat Bersenjata
FOTO: Situasi Gedung Sekretariat DPR saat Digeledah KPK, Pengamanan Ketat Bersenjata

Hingga berita ini ditulis, penggeledahan masih berlangsung

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini di Gedung DPR: Demonstran Tutup Tol Dalam Kota Arah Slipi
Situasi Terkini di Gedung DPR: Demonstran Tutup Tol Dalam Kota Arah Slipi

Demonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Pindahkan Terdakwa Kasus Senjata Api Dito Mahendra ke Rutan Cipinang, Ini Alasannya
PN Jaksel Pindahkan Terdakwa Kasus Senjata Api Dito Mahendra ke Rutan Cipinang, Ini Alasannya

Penetapan pemindahan Dito Mahendra dari yang awalnya diajukan ke Lapas Teroris Gunung Sindur, Jawa Barat, ditetapkan dipindah ke Rutan Cipinang.

Baca Selengkapnya
Ada Demo RUU Pilkada, Catat Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Gedung DPR dan Istana Negara
Ada Demo RUU Pilkada, Catat Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Gedung DPR dan Istana Negara

Rekayasa lalu lintas dalam rangka mengantisipasi kepadatan kendaraan selama aksi unjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.

Baca Selengkapnya
Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk Gedung DPR saat Sidang Tahunan, Sebar 3.457 Personel
Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk Gedung DPR saat Sidang Tahunan, Sebar 3.457 Personel

Susatyo menyebut terdapat 3.457 personel gabungan guna mengamankan sidang tahunan MPR RI.

Baca Selengkapnya
Pegawai PN Depok Todong Senjata Diamankan, Ini Motif Pelaku Ancam Korban
Pegawai PN Depok Todong Senjata Diamankan, Ini Motif Pelaku Ancam Korban

Polisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.

Baca Selengkapnya
KPK Pastikan Semua Ruangan di Gedung Setjen DPR Digeledah, Termasuk Ruang Sekjen Indra Iskandar
KPK Pastikan Semua Ruangan di Gedung Setjen DPR Digeledah, Termasuk Ruang Sekjen Indra Iskandar

KPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Terkini Pagar Gedung DPR yang Dirobohkan Demonstran Kemarin
Begini Kondisi Terkini Pagar Gedung DPR yang Dirobohkan Demonstran Kemarin

Beberapa pagar yang berhasil dirobohkan massa kemarin telah diperbaiki sementara dengan menggunakan pagar besi seadanya.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo Tolak Pengesahan RUU Pilkada di DPR, Massa Mulai Bakar-Bakar dan Rusak Pagar
Situasi Terkini Demo Tolak Pengesahan RUU Pilkada di DPR, Massa Mulai Bakar-Bakar dan Rusak Pagar

Ratusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.

Baca Selengkapnya
Geledah Ruang Setjen DPR, KPK Temukan Bukti Transaksi Pengadaan Rumah Dinas
Geledah Ruang Setjen DPR, KPK Temukan Bukti Transaksi Pengadaan Rumah Dinas

Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Ada Demo di DPR, Polisi Bakal Alihkan Lalu Lintas
Ada Demo di DPR, Polisi Bakal Alihkan Lalu Lintas

Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK

Dugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.

Baca Selengkapnya