Polisi usut dalang pembakaran 3 kantor pemerintahan & DPRD Intan Jaya
Merdeka.com - Kepolisian masih mengusut pembakaran tiga kantor pemerintah dan DPRD di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pembakaran itu dilakukan massa pendukung pasangan calon nomor urut 2 Yulius Yapagau-Yunus Kalabetme yang tak terima keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan pasangan nomor urut 3, Naftalis Tabuni-Yan Robert Kobogoyauw.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal mengatakan, sejumlah saksi telah diperiksa terkait kasus ini. Dari pemeriksaan para saksi itu belum ditemukan aksi massa tersebut atas perintah pasangan Yulius Yapagau-Yunus Kalabetme.
"Penangkapan terhadap pelaku pembakaran belum dilakukan namun sudah memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut. Hasil pemeriksaan belum ditemukan ke arah calon bupati dan calon wakil bupati," kata Kamal saat dihubungi merdeka.com, Minggu (3/9).
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
Menurut Kamal, aktivitas di Intan Jaya kembali normal setelah aksi masssa tersebut. Termasuk pengiriman bantuan 300 personel Brimob dari Polda Papua dan Sulsel sudah mendarat di Intan Jaya setelah sempat mandek di Timika karena massa memblokir akses menuju Bandara Sugapa.
"Karoops dan beberapa pejabat utama Polda Papua yang mendampingi dalam proses negosiasi beberapa Kapolres juga membantu mereda konflik tersebut melalui tokoh-tokoh kepala suku yang ada di wilayah Polres Nabire dan Polres Mimika," pungkasnya.
Seperti diketahui, aksi massa itu dilakukan pada Rabu (30/8) kemarin. Mereka membakar kantor dinas kesehatan, dinas perhubungan, dan kantor sospol, serta DPRD Intan Jaya. Reaksi massa dipicu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memenangkan pasangan nomor urut 3, Naftalis Tabuni-Yan Robert Kobogoyauw.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Intan Jaya diikuti empat peserta, yaitu nomor urut 1 pasangan Bortolomeus Mirip-Denny Miagoni, paslon nomor urut 2 Yulius Yapugau-Yunus Kalabetme, nomor urut 3 pasangan Natalis Tabuni-Robert Kobogoyauw, dan peserta nomor 4 pasangan Thobias Songonou-Hermaus Miagoni.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaKNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 40 rumah dibakar dan 94 orang terluka akibat pertikaian antar pendukung di Pilkada Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaMereka meminta KPU untuk membatalkan pemilihan umum presiden 2024 yang dianggap tidak jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaSebanyak 114 bangunan dan kendaraan dibakar saat pertikaian antar massa pendukung di Kabupaten Lanny Jaya.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaKantor Bawaslu DKI Jakarta DKI Jakarta menjadi sasaran aksi protes dugaan kecurangan Pemilu 2024, pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat melakukan penanganan terhadap persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca Selengkapnya