Polisi usut dugaan kasus narkoba di balik kebakaran tewaskan 6 orang di Makassar
Merdeka.com - Usai diidentifikasi ante mortem dan postmortem oleh dokter forensik di RS Bhayangkara, enam jenazah korban kebakaran yang terjadi di Kecamatan Tallo, Makassar diserahkan ke pihak keluarga. Kapolrestabes Makassar Kombes Irwan Anwar menyerahkan jenazah kepada perwakilan keluarga Haji Amir.
Di tengah prosesi penyerahan jenazah, Hartati yang baru saja tiba dari Jayapura, ibu dari Namira Ramadina, (21), salah satu korban menangis histeris dan nyaris pingsan sehingga harus dipapah oleh kerabatnya, Senin (16/8).
Irwan menjelaskan, dari hasil olah TKP dan pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) ditemukan ada kejanggalan mengenai unsur kesengajaan dari peristiwa kebakaran tersebut.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
Antara lain jenazah-jenazah itu ditemukan dalam keadaan tertelungkup. Dan adanya informasi bahwa sebelum musibah terjadi ada sekelompok orang mendatangi rumah keluarga tersebut terkait utang piutang penjualan narkoba.
"Iya kami sudah terima informasi tentang itu (narkoba), dan di balik peristiwa kebakaran. Kita dalami dulu apakah benar karena kasus narkoba atau ada unsur pidana lain lain yang menyertainya," ujar Irwan.
Diakuinya, dalam pemetaan kota, daerah Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo khususnya di sekitar rumah korban itu masuk kategori rawan narkoba. Tetapi di samping itu, lanjutnya, penyidik tetap akan menyelidiki dugaan adanya percikan api dari tiang listrik yang merembes ke rumah korban.
Penyerahan enam jenazah korban kebakaran di RS Bhayangkara ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Diketahui, peristiwa kebakaran terjadi jelang subuh, Senin, (6/8) pukul 03.45 Wita. Dari lima rumah terbakar enam warga masih satu keluarga dalam satu rumah tewas terpanggang. Mereka terdiri dari kakek, nenek, sepupu dan cucu.
Enam korban tersebut adalah Haji Sanusi, (70), Hajjah Bondeng, (60), hj Musdalifa, (40) Namira Ramadina, (21), Fahri, (25), ijas, (5). Setelah disemayamkan di rumah keluarga, jenazah ini akan diberangkatkan ke Kabupaten Pangkep untuk dimakamkan.
Sebelum jenazah diserahkan, keluarga korban meminta jenazah Haji Sanusi dan jenazah Fahri diotopsi karena kondisinya jenazahnya beda dengan jenazah lain. Mereka menduga, kedua orang ini dibunuh dulu karena kondisi kepala terbelah kemudian ikut terbakar dalam rumah tersebut.
"Tadi ada dua keluarga korban masuk ke ruang jenazah melihat langsung akhirnya mereka berpikiran tidak perlu diotopsi, langsung saja dimakamkan," ujar Irwan seraya menambahkan, sebenarnya dalam kasus ini tanpa otopsi jenazah, penyidik tetap bisa mendalami adanya dugaan tindak pidana lain yang menyertai peristiwa kebakaran tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak RS Polri akan mempersiapkan jika mau dibawa ke kediaman masing-masing.
Baca SelengkapnyaJasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.
Baca SelengkapnyaPara korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca SelengkapnyaKeenam jenazah ini dalam keadaan mengenaskan karena sudah membusuk, bahkan dua di antaranya dibakar KKB.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaDewan Pers meminta polisi hingga tim membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kematian Rico Sampurna.
Baca SelengkapnyaPensiunan ASN ini tercatat sebagai warga Jakarta Utara. Dia mengaku mendapatkan sabu-sabu dari istrinya.
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya,.
Baca SelengkapnyaAdapun pada tempat berkumpulnya peserta tawuran, diketahui terdapat 50 orang yang sudah berada di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca Selengkapnya