Polisi Usut Dugaan Pungli Pedagang Bermobil di Sekitar Pasar Klewer Solo
Merdeka.com - Polsek Pasar Kliwon, Polresta Surakarta mengusut dugaan pungutan liar (pungli) terhadap pedagang bermobil di sekitar Pasar Klewer atau Alun-alun utara z Keraton Kasunanan Surakarta. Para pedagang kain dan pakaian batik dari luar kota Solo tersebut diduga dimintai sejumlah uang agar tetap bisa berdagang dan bebas dari razia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ratusan pedagang yang menempati parkir Masjid Agung, Pasar Cinderamata dan parkir timur tersebut harus menyetor uang ke oknum sebesar ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tergantung lokasi parkir mereka, apakah strategis atau dekat dengan Pasar Klewer.
Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Adis Dani Garta mengaku telah melakukan klarifikasi kepada 5 pedagang bermobil. Dari keterangan sementara mereka diminta membayar uang sebagai jaminan agar aman saat razia berlangsung.
-
Kenapa polisi meminta uang kepada pemobil? 'Seratus ya, pak, nggak ada, pak,' ucap pemobil. Namun sang polisi tetap kukuh meminta Rp150 ribu. Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
"Ada 5 pedagang yang sudah kita mintai konfirmasi. Mereka dimintai uang. Nominalnya berbeda-beda. Paling kecil Rp800 ribu, kemudian Rp1,25 juta dan Rp3 juta," ujar Adis, Rabu (18/11).
Menurut Adis, uang yang dibayarkan para pedagang liar tersebut untuk jaminan selama satu tahun. Adis menambahkan, 5 pedagang bermobil yang sudah dimintai keterangan tersebut berasal dari Kota Pekalongan. Guna melengkapi keterangan, pihaknya akan memanggil beberapa saksi tambahan.
“Untuk menguatkan dugaan kasus pungli ini kami akan memanggil beberapa saksi lagi. Sejauh ini belum ada pihak yang melaporkan kejadian ini ke kita," terang Adis.
Selain sejumlah uang tersebut, para pedagang juga diminta uang parkir sebesar Rp30 ribu. Namun pihaknya belum mengetahui siapa pelakunya.
Adis menyebut, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku pungli tersebut. Yakni seorang wanita berinisial A. Kendati demikian dirinya enggan menjelaskan secara lengkap.
"Identitas pelaku sudah kita ketahui. Kalau data dan fakta dilapangan sudah komplit, A ini akan kita panggil," katanya.
Adis menambahkan, pihaknya belum mengetahui kemana aliran dana tersebut bermuara. Hal tersebut, dikatakannya, baru akan diketahui setelah pihak yang berwajib melakukan pemeriksaan terhadap oknum berinisial A tersebut.
“Kita dalami dulu. Hasilnya akan dilaporkan kepada ketua tim Satgas Pungli Polresta. Nanti kita gelar dulu hasil klarifikasi kita, kemudian apa langkah kedepan tergantung arahan dari Pimpinan," beber Adis.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang lebih dari tiga kali dan dilakukan orang berbeda pada pukul 03.00 hin
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca SelengkapnyaSuasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban
Baca SelengkapnyaCara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya sebelumnya menangkap lima orang terkait kasus dugaan pemalsuan pelat mobil dinas anggota DPR RI.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak pembeli dan pedagang untuk cerdas menjadi pemilih di Pemilu, dengan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan personel Polri ini sempat mendapatkan perhatian dari pedagang dan pengunjung Pasar
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca Selengkapnya