Polisi Usut Kasus Penganiayaan dan Perusakan Terkait Bentrok Ojol dan Debt Collector
Merdeka.com - Anggota Polsek Sawah Besar memeriksa sejumlah saksi terkait bentrok driver ojek online (ojol) dengan debt collector atau penagih utang. Bentrokan yang melibatkan puluhan pengemudi ojol tersebut terjadi di Jalan Raya Mangga Besar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (6/7).
"Kita sudah tangani dan Satreskrim Polres Jakpus sudah menangani. Jadi ada dua perkara yang ditangani terkait pengrusakan dan penganiayaan. Penganiayaan itu maksudnya ada yang terpukul, dia (korban) melaporkan," kata Kapolsek Sawah Besar, Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom, Rabu (7/7).
Menurut dia, pihak Ojol maupun debt collector sama-sama tak salah dalam bentrok tersebut. Kasus itu saat ini masih didalami polisi.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap ojol? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Siapa yang membantu sang driver ojol? Warga di lokasi yang mengetahui seketika bereaksi. Mereka kompak memberi bantuan dengan membeli orderan sang ojol.
-
Apa yang dialami ojol saat dikeroyok? Akibat pengeroyok itu, pria lansia tersebut mengalami sejumlah luka di bagian wajah, mata, kening, badan dan dada.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
"Jadi dari pihak ojol menganggap bahwa dari pihak Mata Elang melakukan penarikan namun ternyata terjadi salah paham lah intinya seperti itu. Tapi kita juga mengimbau kepada dua belah pihak terhadap kejadian kemarin tidak ada aksi-aksi gaya premanisme atau aksi-aksi main hakim sendiri," kata dia.
"LP-nya sudah dibuat di Polsek Sawah Besar, yang kasus penganiayaan juga sudah dilakukan visum terus yang pengrusakan juga kita sedang menganalisa video-video yang ada di TKP, awal mula kejadian itu sedang kita dalami nanti kita sampaikan," tandasnya.
Sebelumnya sebuah video viral di media sosial adanya keributan atau perseteruan yang terjadi antara pengemudi ojek online (ojol) dengan debt collector pada Selasa (6/7). Dalam akun Instagram @jktinfo, kejadian tersebut terjadi di wilayah Mangga Besar, Jakarta Pusat.
"Selasa (6/7) Keributan antara driver ojol dengan mata elang di wilayah Mangga Besar Jakpus pada sore hari ini," tulis akun tersebut, Selasa (6/7).
Kejadian itu pun dibenarkan oleh Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom. Ia menyebut, jika kejadian tersebut terjadi pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.
"Terkait perkara video tersebut memang betul ada kejadian antara ojol dan pihak ketiga finance pada pukul 17.00 WIB, tapi berhasil kita pukul mundur dari Polsek Sawah Besar dan Polres Jakarta Pusat bertindak cepat," kata Maulana saat dihubungi, Selasa (6/7).
Peristiwa itu pun dapat dibubarkan oleh aparat kepolisian sejam setelah kejadian itu terjadi. Petugas pun meminta kepada kedua belah pihak apabila ada yang merasa menjadi korban untuk segera membuat laporan polisi.
"Kita sudah bubarkan massa pada pukul 18.00 WIB massa kembali ke tempat masing masing dengan tertib dengan damai, tadi kita juga sampaikan kedua belah pihak agar kedua belah pihak apabila ada korban silakan membuat laporan di Polsek Sawah Besar akan kita tangani dengan profesional," ujarnya.
Saat ini, kejadian tersebut sedang ditangani oleh pihaknya dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kejadian tersebut. Lalu, untuk kondisi di lokasi kejadian sendiri disebutnya sudah kembali kondusif.
"Untuk permasalahan ini sedang kita dalami ada beberapa saksi-saksi sudah kita amankan di bawa ke Polsek Sawah Besar, sedang kita dalami terkait kejadian tersebut, siapa berbuat apa permasalahannya yang pasti situasi sudah kondusif. Kita sudah melakukan upaya upaya represif supaya massa bisa berangsur-angsur kembali ke tempat masing-masing," tutupnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Pengemudi Ojol vs Debt Collector di Sawah Besar, Motor sampai Dilempar ke Kali
Baca SelengkapnyaMassa ojol mendorong sepeda motor debt collector ke jembatan. Mereka lalu melemparkannya ke kali.
Baca SelengkapnyaPengemudi ojol sempat menanyakan surat tugas penarikan kendaraan kepada salah satu debt collector.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini kemudian meluas hingga ke wilayah Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkelompok ormas ini awalnya terjadi di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/9) petang.
Baca SelengkapnyaDebt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Baca SelengkapnyaEnam debt collectordiringkus polisi setelah merampas mobil milik ibu rumah tangga yang menunggak angsuran.
Baca SelengkapnyaPolda Sumsel telah menerima laporan dari istri dari kedua belah pihak karena mengklaim suami mereka korban tindak kekerasan
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut bentrokan dipicu penarikan mobil salah satu pihak debt collector di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaYunar menjelaskan, dalam peristiwa itu melibatkan 12 debt collector.
Baca Selengkapnya