Polisi: Waspada perampokan sadis dengan modus bawa kartu nama
Merdeka.com - Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai modus baru dalam aksi perampokan dan kejahatan jalanan dengan cara menanyakan alamat yang disertai kartu nama.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf di Medan, Minggu, mengatakan kewaspadaan itu semakin ditekankan bagi warga yang sedang berkendara di jalan raya, agar tidak menjadi korban kejahatan jalanan.
Menurut Helfi, modus baru tersebut dilakukan kawanan penjahat dengan mengetuk kaca mobil sambil memegang kartu nama, sehingga seolah-olah ingin menanyakan alamat.
-
Kenapa pemilik kendaraan harus berhati-hati membuka mobil? Langkah pertama yang harus diwaspadai oleh para pemilik kendaraan adalah, tidak membuka kendaraan secara otomatis ketika pemilik masih dalam keadaan yang cukup jauh atau tidak benar-benar berada di hadapan kendaraan yang dimilikinya. Sebab, risiko pencurian bisa saja terjadi. Pemilik mungkin tidak menyadari bahwa ada pencuri yang bersembunyi di sekitar mobil. Mereka telah mengincar mobil Anda dan menunggu saat yang tepat untuk melakukan aksinya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari kejahatan saat berkendara? PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), memberikan beberapa kiat aman saat berkendara yang dapat menghindari hal-hal buruk yang dapat menimpa para pengguna kendaraan.
-
Di mana teror suara ketuk pintu terjadi? Pasalnya, terlihat sebuah video yang memperlihatkan kejadian aneh seperti suara ketuk pintu rumah pada jam 3 dini hari. Namun anehnya saat dicek di CCTV, tidak ada seorang pun yang berdiri di depan pintu.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Namun, di balik kartu nama tersebut, diselipkan sesuatu yang berbahaya seperti pisau silet untuk mencelakai korban, termasuk di bagian wajah.
Setelah mencelakai pengguna jalan dengan silet tersebut, pelaku menjalankan aksi untuk mengambil berbagai benda dan harta milik korban.
"Di balik kartu nama itu ada pisau silet yang siap menyayat muka anda, lalu merampok. Harap waspada," ucapnya, menegaskan.
Karena itu, kata dia, pengguna jalan diingatkan untuk waspada dan disarankan untuk tidak membuka kaca ketika ada orang tidak dikenal yang mengetuk jendela mobil sambil membawa kartu nama.
Dengan demikian, warga yang sedang berkendara di jalan raya dapat terhindar dari aksi kejahatan dengan modus baru tersebut.
Pihak kepolisian telah menerima enam laporan dari pengendara mobil mengenai adanya modus baru dalam aksi perampokan dan kejahatan jalanan itu. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa tips yang bisa Anda jalankan agar terhindar dari kejahatan saat berkendara
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa tips yang dapat membantu mencegah pencurian ban mobil saat parkir di rest area
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa tips sederhana untuk mencegah motor menjadi sasaran pencurian
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal menyelidiki keaslian nomor pelat dinas Polri yang terpasang di mobil Toyota Fortuner
Baca SelengkapnyaResidivis curanmor mengungkap fakta di balik mitos menyetel setang ke kanan tidak bisa dibobol maling. Pengakuannya dibuat seusai diamankan ke Mapolsek Tambora.
Baca SelengkapnyaApabila sepeda motor hilang segera laporkan ke Polsek atau Polres terdekat.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi ungkap modus kejahatan baru saat lampu rumah tiba-tiba mati.
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di depan toko kawasan Dr Setya Budi, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya