Polisi Waspadai Penyusup di Demo Tolak UU Cipta Kerja Hari Ini
Merdeka.com - Polda Metro Jaya telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi masuknya penyusup (provokator) yang berniat melakukan kerusuhan pada saat gelaran aksi unjuk rasa dari buruh dan mahasiswa menolak UU Cipta Kerja pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10).
"Kita sudah antisipasi, ada beberapa tempat yang memang kalau memang ada kelompok-kelompok yang akan melakukan kerusuhan kita amankan nanti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus di Polda Metro Jaya.
Namun demikian, Yusri tak menjelaskan tempat atau lokasi mana saja yang akan dilakukan penjagaan, guna mengantisipasi adanya penyusup.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
"Tapi kita harapkan teman-teman yang akan datang untuk menyampaikan pendapat di muka umum tolong teman-teman peroteknya diamankan. Jangan sampai ada provokator mengganggu yang memang tujuannya untuk merusak. Itu yang kita minta kerja sama dengan baik kepada teman-teman," imbaunya.
Atas hal itu, Yusri menegaskan bahwa pihaknya tak akan segan-segan menindak kelompok yang berbuat anarkis termasuk adanya provokator sehingga mengakibatkan terjadinya kerusuhan.
"Kita akan tindak tegas, yang membuat kerusuhan apalagi merusak fasilitas umum pasti akan kita tindak tegas," katanya.
Yusri berharap kepada kelompok yang menggelar aksi unjuk rasa hari ini, agar tidak ikut terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja menyusup dan memancing adanya kerusuhan.
"Kita antisipasi tetap sama, makanya hampir rata-rata yang menyampaikan pendapat di muka umum dari elemen buruh, mahasiswa berjalan damai.Tetapi pertama saya sampaikan kepada masyarakat yang unras, jangan sampai ada provokator yang masuk memprovokasi," imbuhnya.
Sebelumnya, Demontrasi menolak RUU Cipta Kerja kembali dilakukan oleh sejumlah buruh dan mahasiswa pada hari ini. Aparat keamanan pun disiagakan di beberapa titik yang menjadi pusat konsentrasi massa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, sebanyak 12.369 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP serta Dinas Perhubungan dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa hari ini. Yusri mengatakan, massa berkumpul tiga lokasi berbeda yaitu sekitaran Istana, DPR/MPR dan Tugu Proklamasi.
Kami sebar di 3 lokasi tersebut dan juga ada beberapa titik-titik yang terjadi pengalihan arus. Ada pula yang ditugaskan mengamankan beberapa sentra perekonomian seperti mal dan pasar," ujar dia, Rabu (28/10).
Sementara itu, Yusri menerangkan, dalam menangani massa, disiapkan juga 8.000 personel tambahan.
"Personel cadangan kami tempatkan di Monas dan DPR RI sambil melihat situasi kekuatan yang akan turun untuk melakukan kegiatan demo atau penyampaian pendapat di muka umum," ucap dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaEri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan pengamanan demi menjaga kondusifitas selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca Selengkapnya