Polisi yakin penyiram air keras ke Novel Baswedan masih di Indonesia
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Aziz sudah merilis dua sketsa wajah pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Hal itu dirilis di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (24/11) lalu.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto berharap agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk mencari pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Jika masyarakat melihat ciri-ciri orang yang sesuai dengan sketsa wajah yanh dirilis, agar segera melapor ke kantor polisi terdekat.
"Ini partisipasi masyarakat juga diperlukan. Sudah melihat orang gambarnya oh mirip-mirip nih misalnya, lapor dong. Jangan diam-diam saja. Masyarakat kan tahu nih, yang tahu di itu kan masyarakat. Kita mengharapkan partisipasi masyarakat melapor kalau melihat, mendengar, mengetahui siapa sih yang di gambar itu. Kalau mirip siapa, si A, si B, si C," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/11).
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Saat ditanya apakah pelaku kemungkinan sudah kabur keluar negeri, karena lamanya kasus ini untuk diungkap. Dirinya memastikan bahwa itu tak mungkin, karena jika memang pergi keluar negeri pasti pihaknya akan mengetahui itu.
"Ya itu kita jangan berandai-andai dulu. Kita lihat saja ya. Kalau pun di luar negeri, kita pasti tahulah. Pasti ada tetangga kiri kanannya yang tahu ini ada si A, si B, si C di sini gitu," ujarnya.
Meskipun sudah dirilis atau diumumkan sketsa wajah pelaku penyiram air keras terhadap Novel, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan dari masyarakat terkait hal tersebut. Pihaknya pun juga sudah membuka posko untuk masyarakat melaporkan jika melihat seseorang yang mirip dengan dua sketsa wajah tersebut.
"Ya belum. Masyarakat belum ada laporan. Kan di Polda Metro Jaya sudah buka posko pengaduan," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis memperlihatkan sketsa dua orang diduga terlibat penyiraman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) Novel Baswedan. Hasil penyelidikan diyakini kedua terlibat dalam kasus tersebut.
"Menurut keterangan saksi ini mengarah 90 persen diduga terlibat dalam penyiraman Novel Baswedan," ujar Idham saat jumpa pers bersama Ketua KPK Agus Rahardjo, di Gedung KPK, Jumat (24/11).
Untuk identitas, menurut Idham, masih belum diketahui. Dengan adanya nomor telepon aduan dia berharap indivasi dari masyarakat. Motif juga baru diketahui setelah pelaku tertangkap. "Kita tidak mau berasumsi," tuturnya.
Novel disiram air keras usai salat Subuh di dekat rumahnya Kelapa Gading, JakartaUtara, pada April lalu. Setelah memeriksa 66 saksi polisi mengerucutkan dua pria sebagai terduga pelaku.
"Untuk foto ini (menunjukkan sketsa wajah pertama) didapat saksi S dan foto ini (menunjukkan sketsa kedua) didapat dari saksi SN," jelasnya.
Sketsa wajah dua terduga pelaku juga terungkap berkat kerjasama pihaknya dengan Australian Federal Police (AFP) dan Inafis Mabes Polri. Selain itu, katanya, tentu kerja keras tim penyidik sebanyak 167 orang yang melibatkan penyidik polres, polda dan bantuan dari Mabes Polri.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pada 31 Juli lalu, memaparkan sketsa diduga pelaku penyiraman. Tito menjelaskan, sketsa itu berhasil dibuat berdasarkan keterangan dari salah seorang saksi kunci yang meminta identitasnya dirahasiakan. Saksi kunci itu memberi indivasi saat subuh, sebelum peristiwa penyiraman terjadi, ada orang tak dikenal berdiri di dekat masjid.
Sosok orang itu sangat mencurigakan. Diduga, orang itu merupakan pengendara sepeda motor yang membonceng pelaku penyerangan terhadap Novel.
"Ada saksi cukup penting tapi dia enggak mau disebutkan identitas demi keamanan, dia lihat ada orang berdiri di dekat masjid dan sosoknya mencurigakan. Dia diduga pengendara sepeda motor, sepeda motor penyerang Novel," kata Tito.
Kapolri mengatakan ciri-ciri pelaku tersebut yakni memiliki tinggi badan antara 167 cm hingga 170 cm, berwarna kulit agak hitam, berambut keriting, dan memiliki badan cukup ramping. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Novel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaNovel menduga sudah banyak pihak yang menjadi korban pemerasan oknum di KPK. Hanya saja korban tak berani atau belum bersedia mengungkapnya.
Baca SelengkapnyaUsai beraksi, pelaku Carles Arif alias Koko Cimeng sempat mengunjungi korban di RSUD setempat.
Baca SelengkapnyaSebab menurut Novel, pernyataan Alex bisa saja merujuk memberikan kode kepada Harun sendiri.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat tak terprovokasi dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
Baca Selengkapnya"Yang terlibat penyiraman air keras ini untuk menyerahkan diri kepada kami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif.
Baca SelengkapnyaPolisi sebelumnya mengungkapkan Harun Masiku berada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.
Baca SelengkapnyaPidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku teridentifikasi menggunakan akun @rifanariansyah.
Baca Selengkapnya