Polisi yang dikeroyok POM TNI AL sedang tangani kasus Abraham Samad?
Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan menyelidiki kasus pengeroyokan yang dialami dua perwira menengah Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto yang dilakukan anggota POM TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (7/2) dinihari. Menurut informasi yang diterima, dua perwira menengah tersebut dikeroyok saat hendak memeriksa Feriyani Lim, salah satu pelapor Abraham Samad ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.
"Ya mungkin, mungkin saja namanya fakta tidak ketahuan tapi yang jelas kami berada di sini melihat apa yang dihadapi anggota Polri," kata anggota Kompolnas Adrianus Meliala ketika ditemui usai menjenguk Kompol Arsya di RS Siloam Semanggi, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/2) malam.
Dengan posisi keduanya sebagai anggota reserse tak menutup kemungkinan apa yang dialami keduanya akibat kasus yang tengah diselidiki itu. Akan tetapi, Adrianus mengaku masih mendalami kebenaran informasi tersebut.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
"Kalau kita belum sempat sampai sana. Kalau kita lebih kepada pertama kalau korps yang kita jagain ini diganggu dihambat kita baru konsen yang kedua kalau korps yang kita jagain ini menyimpang kita juga akan konsen," ujarnya.
Menurut Adrianus, ke depan pihaknya berharap antara Polri dan TNI saling mengoreksi diri akibat seringnya kabar bentrokan di antara kedua anggota keamanan ini. Lebih khusus kepada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, sebagai pimpinan Polri saat ini, agar mengambil tindakan yang lebih tegas.
Kompolnas meminta Polri lebih tegas dalam memberikan pernyataan terkait kasus yang dialaminya anak buahnya. "Pertama terhadap pihak-pihak yang bersifat melanggar hukum setidaknya memperbaiki perilaku. Kedua Polri harus optimal mempertahankan keadaan jangan hanya bersemangat menjaga diri sendiri tapi pernyataannya hanya bersifat tertutup," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua perwira menengah Polda Metro Jaya mengalami luka serius akibat dikeroyok anggota TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan. Dua anggota Pamen itu bernama Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto. Keduanya mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat dikeroyok anggota TNI AL.
Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto sejak awal sudah memberitahu bahwa dirinya adalah seorang anggota polisi.
"Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto sudah memberitahu berada di sana (Bengkel Cafe) untuk bertugas. Tapi entah kenapa ada oknum anggota TNI AL yang melakukan pemukulan hingga terjadilah pengeroyokan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto.
Saat itu, puluhan personel dari POM TNI AL melakukan razia gabungan bersama Provost Polri. Semua pengunjung Bengkel Cafe digeledah, termasuk kedua perwira polisi tersebut.
Menurut Heru, pada Jumat 6 Februari kedua polisi bersama seorang polisi lainnya yakni Iptu Rovan melaksanakan tugas khusus dari Bareskrim Polri. Tapi tak digubris oleh TNI AL.
Tak terima, keduanya melaporkan penganiayaan tersebut ke POM TNI. "Ada pembuatan laporan polisi untuk kasus pidana berupa penganiayaan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas berakibat korban menderita luka berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaDiketahui, informasi yang beredar yakni polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah dan pejabat di polres tersebut.
Baca SelengkapnyaKubu Keluarga korban juga meminta agar dibentuknya tim khusus.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan ditengarai adanya kesalahanpahaman. Tidak ada perlawanan dari korban terhadap pelaku.
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca Selengkapnya