Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi yang dikeroyok POM TNI AL sedang tangani kasus Abraham Samad?

Polisi yang dikeroyok POM TNI AL sedang tangani kasus Abraham Samad? Ilustrasi Penganiayaan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan menyelidiki kasus pengeroyokan yang dialami dua perwira menengah Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto yang dilakukan anggota POM TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (7/2) dinihari. Menurut informasi yang diterima, dua perwira menengah tersebut dikeroyok saat hendak memeriksa Feriyani Lim, salah satu pelapor Abraham Samad ke Bareskrim Polri beberapa waktu lalu.

"Ya mungkin, mungkin saja namanya fakta tidak ketahuan tapi yang jelas kami berada di sini melihat apa yang dihadapi anggota Polri," kata anggota Kompolnas Adrianus Meliala ketika ditemui usai menjenguk Kompol Arsya di RS Siloam Semanggi, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (9/2) malam.

Dengan posisi keduanya sebagai anggota reserse tak menutup kemungkinan apa yang dialami keduanya akibat kasus yang tengah diselidiki itu. Akan tetapi, Adrianus mengaku masih mendalami kebenaran informasi tersebut.

"Kalau kita belum sempat sampai sana. Kalau kita lebih kepada pertama kalau korps yang kita jagain ini diganggu dihambat kita baru konsen yang kedua kalau korps yang kita jagain ini menyimpang kita juga akan konsen," ujarnya.

Menurut Adrianus, ke depan pihaknya berharap antara Polri dan TNI saling mengoreksi diri akibat seringnya kabar bentrokan di antara kedua anggota keamanan ini. Lebih khusus kepada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, sebagai pimpinan Polri saat ini, agar mengambil tindakan yang lebih tegas.

Kompolnas meminta Polri lebih tegas dalam memberikan pernyataan terkait kasus yang dialaminya anak buahnya. "Pertama terhadap pihak-pihak yang bersifat melanggar hukum setidaknya memperbaiki perilaku. Kedua Polri harus optimal mempertahankan keadaan jangan hanya bersemangat menjaga diri sendiri tapi pernyataannya hanya bersifat tertutup," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua perwira menengah Polda Metro Jaya mengalami luka serius akibat dikeroyok anggota TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Selatan. Dua anggota Pamen itu bernama Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto. Keduanya mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat dikeroyok anggota TNI AL.

Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto sejak awal sudah memberitahu bahwa dirinya adalah seorang anggota polisi.

"Kompol Teuku Arsya dan Kompol Budi Hermanto sudah memberitahu berada di sana (Bengkel Cafe) untuk bertugas. Tapi entah kenapa ada oknum anggota TNI AL yang melakukan pemukulan hingga terjadilah pengeroyokan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto.

Saat itu, puluhan personel dari POM TNI AL melakukan razia gabungan bersama Provost Polri. Semua pengunjung Bengkel Cafe digeledah, termasuk kedua perwira polisi tersebut.

Menurut Heru, pada Jumat 6 Februari kedua polisi bersama seorang polisi lainnya yakni Iptu Rovan melaksanakan tugas khusus dari Bareskrim Polri. Tapi tak digubris oleh TNI AL.

Tak terima, keduanya melaporkan penganiayaan tersebut ke POM TNI. "Ada pembuatan laporan polisi untuk kasus pidana berupa penganiayaan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas berakibat korban menderita luka berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi

Perkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Dirpolairud Polda Sultra Atas Kasus Penembakan 4 Terduga Pelaku Bom Ikan di Konawe Selatan
Penjelasan Dirpolairud Polda Sultra Atas Kasus Penembakan 4 Terduga Pelaku Bom Ikan di Konawe Selatan

"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI Serahkan Pejabat Basarnas ke Oditur Militer Terkait Kasus Suap Kabasarnas
Puspom TNI Serahkan Pejabat Basarnas ke Oditur Militer Terkait Kasus Suap Kabasarnas

Penyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini

Baca Selengkapnya
Kelakuan Propam Tangani Pejabat Polda Sumbar Tembak Mati Kasat Bikin Geram Sahroni: Mestinya Langsung Diborgol!
Kelakuan Propam Tangani Pejabat Polda Sumbar Tembak Mati Kasat Bikin Geram Sahroni: Mestinya Langsung Diborgol!

Diketahui, informasi yang beredar yakni polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah dan pejabat di polres tersebut.

Baca Selengkapnya
LBH Padang Dorong Bareskrim Polri Turun Tangan Awasi Penyelidikan Kematian Afif Maulana
LBH Padang Dorong Bareskrim Polri Turun Tangan Awasi Penyelidikan Kematian Afif Maulana

Kubu Keluarga korban juga meminta agar dibentuknya tim khusus.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Anggota TNI Keroyok Polisi di Pos Simpang Dam Batam
Duduk Perkara Anggota TNI Keroyok Polisi di Pos Simpang Dam Batam

Penganiayaan ditengarai adanya kesalahanpahaman. Tidak ada perlawanan dari korban terhadap pelaku.

Baca Selengkapnya
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

Baca Selengkapnya