Politikus Gerindra kritik Jokowi: Lama-lama kok ngawur
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR Bambang Haryo Soekartono kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa kali politikus asal Partai Gerindra ini memang kerap mengomentari kebijakan pemerintah. Salah satunya soal impor beras. Nah, kali ini dia kembali angkat suara soal perizinan Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia.
Selasa (6/3) lalu, di kantor kepresidenan, Presiden Jokowi meminta agar proses perizinan TKA tidak lagi dibuat berbelit-belit. Sebab, keberadaan para TKA itu erat kaitanya dengan investasi yang masuk ke Indonesia.
Sikap Jokowi ini ditanggapi Bambang Haryo sebagai langkah ngawur. "Bahan baku dari impor, energi juga dari impor. Sekarang tenaga kerja juga impor. Lama-lama kok ngawur," kata Bambang di Surabaya, Senin (12/3).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 12 tahun 2013, serta Pasal 33 Undang-Undang (UU) Nomor 24 tahun 2009, jelas Bambang, seharusnya perizinan TKA itu wajib diperketat. Sebab dalam pasal tersebut tertulis bahwa TKA wajib bisa berbahasa Indonesia saat bekerja, baik di perusahaan negara maupun swasta.
Jika dipermudah perizinannya, keluh bambang, sama halnya presiden memberikan ruang bagi TKA untuk bekerja di Indoensia yang ujung-ujungnya menggerus lapangan kerja warga lokal. "Ekonomi bebas memang tidak bisa dihindari. Tetapi, semua negara di dunia aturannya sama. Tenaga asing kalau masuk negara orang, harus ikut aturan negara yang dituju."
Saat ini, lanjutnya, daya beli masyarakat sedang turun. Disusul PHK yang terus merajalela. Jika izin TKA dipermudah, kata Bambang, jelas akan berdampak negatif terhadap kesejahteraan pekerja lokal.
"Rakyat kita cari kerjaan di negeri sendiri aja susah. Cari kerjaan di luar negeri juga susah masuknya sampai-sampai masuk secara ilegal. Lha ini malah memberi ruang untuk TKA masuk. Ini bukti jika pemerintah telah mengkhianati rakyat," tegasnya.
Lebih lanjut, banjirnya TKA yang masuk ke Indonesia juga akan membuat negara kehilangan devisa. Sebab, total pendapatan yang diterima TKP sebagai honor kerja, akan kembali dibawa pulang ke negara asalnya.
Senada dengan Bambang, Koordinator Aliansi Buruh Jawa Timur wilayah Pantura, Himawan berharap, pemerintah tetap memfilter masuknya TKA ke Jawa Timur. Sebab, di beberapa daerah masih banyak ditemukan TKA yang bekerja hanya sebagai buruh kasar.
"Kalau buruh kasar, ngapain dari asing. Lebih baik dari pekerja lokal. Itu yang harus ditertibkan. Jika tidak percaya, lihat saja banyak pemberitaan tentang TKA yang dideportasi karena tidak syaratnya tidak prosedural," tegas Himawan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik pemerintah, terkait kebijakan impor produk pertanian.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons permintaan maaf Presiden Jokowi jelang masa akhir jabatannya
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPDIP tak terima Rocky Gerung mengkritik Jokowi dengan kata kasar.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung selalu mengkritik kebijakan Jokowi. Bahkan kritik terakhirnya dinilai menghina Jokowi.
Baca SelengkapnyaHashim Djojohadikusumo muak dengan kritik isu dinasti politik kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaZulhas menanyakan jika masyarakat banyak yang mengejek kapan Indonesia akan lebih maju?
Baca Selengkapnya