Politikus Gerindra tak ada saat KPK segel ruangan di DPRD Jatim
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kantor Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Moch Basuki, Senin (5/6). Saat petugas lembaga antirasuah ini menggerebek ruangan, politikus Partai Gerindra tersebut tak ada di tempat.
Dalam penggerebekan itu, petugas dari KPK itu menyita beberapa berkas dari ruangan Basuki. Selain itu juga membawa tiga orang staf komisi B, yaitu Agung, Syam dan Wahono.
Tak ada keterangan resmi baik dari KPK maupun anggota dewan terkait kasus ini. Tak satupun yang tahu kasusnya. Bahkan hingga saat ini, juga tak ada yang tahu keberadaan Basuki.
-
Siapa kader PDIP yang digeledah rumahnya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah seorang anggota DPRD Jawa Timur bernama Mahfud dari Fraksi PDIP.
-
Dimana rumah kader PDIP yang digeledah? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Kenapa KPK geledah rumah kader PDIP? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Apa yang akan dibahas dalam Rapimnas Gerindra? Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan membahas hal-hal penting yang menjadi sikap politik Partai Gerindra, kemudian akan diumumkan pada saat penutupan Rapimnas.
Sekretaris Gerindra Jatim, Anwar Sadad yang dikonfirmasi via telepon selulernya mengatakan, belum ada komunikasi apapun dengan Basuki.
"Saya tahu informasi ini juga dari broadcast, jadi belum tahu pasti kasusnya apa, OTT (operasi tangkap tangan) atau apa, saya juga belum tahu. Saya sendiri juga masih di luar kota dan belum ada kontak (komunikasi) dengan beliau," aku Anwar.
Anwar mengaku, nanti malam ada rapat di kantor Gerindra Jawa Timur dan akan menanyakan ihwal kasus yang menjerat Basuki. "Kebetulan nanti di kantor ada rapat, saya nanti akan menanyakan masalah ini," tandasnya.
Seperti diketahui, Senin siang, lebih dari lima orang petugas KPK mendatangi gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya.
Sekitar pukul 13.30 WIB, petugas keluar ruangan ketua komisi B tersebut dengan membawa berkas serta tiga orang staf. Mereka juga menyegel kantor milik Basuki. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku tidak tahu sejumlah ASN Pemprov dan penjabat (Pj) kepala daerah mengikuti konsolidasi DPD PDIP di Semarang.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti kasus yang tengah disidik KPK sehingga kantor pemerintahan itu digeledah.
Baca SelengkapnyaGibran sebelumnya tidak diundang Konsolidasi Kepala Daerah Kader PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang.
Baca SelengkapnyaAtas permasalahan itu, PDIP Jateng meminta maaf, sebab undangan tersebut diberikan mendadak.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah ruang Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Semarang yang berlokasi di sisi kompleks kantor pemerintahan itu.
Baca SelengkapnyaDjarot mengungkapkan rapat ini diperuntukkan internal PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku tidak membicarakan urusan internal PDIP ketika bertemu dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun, dia tidak menyebut daerah mana saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.
Baca SelengkapnyaKomisi D DPRD Jateng yang digeledah KPK membidangi perhubungan, infrastruktur, hingga pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan, Rakernas merupakan agenda internal partai.
Baca Selengkapnya