Politikus Gerindra usul gelar operasi militer buat buru Santoso
Merdeka.com - Perburuan terhadap teroris Santoso hingga kini masih terus diupayakan. Anggota Komisi I DPR, Ahmad Muzani menilai, penanganan terhadap gerakan Santoso tidak disikapi secara cepat sehingga kekuatannya terlanjur meningkat.
"Ada pembiaran yang cukup lama, padahal potensi bahayanya di depan mata. Akibat dari itu kemudian kelompok ini memiliki waktu untuk konsolidasi. Akibatnya sekarang kita kerepotan menangani kelompok ini dan harus dengan tenaga dan upaya besar," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Sekjen Partai Gerindra ini berharap ke depannya kekuatan bersenjata sekecil apapun harus dianggap serius agar mudah diantisipasi tingkat bahayanya. Dia juga berharap ada evaluasi dalam perburuan Santoso, kemudian dianalisis apakah lebih efektif menjadikan TNI sebagai garda depan.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Bagaimana serangan ini dilakukan? Para penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
"Biar saja proses ini berjalan selama 6 bulan, kalau belum juga tuntas mungkin perlu ada pendekatan militer total. Itungan saya selama 6 bulan, perlu dilakukan evaluasi 3 bulan ke depan," tuturnya.
Ketua Fraksi Gerindra di DPR ini menyebutkan bahwa polisi dan TNI memiliki pola yang berbeda. Jika TNI datang untuk mengalahkan, Polri hanya untuk mengamankan situasi.
"Penanganan terhadap Santoso ini agak terlambat, ketika Santoso itu ternyata bisa menarik terorisme global. Medan yang mereka hadapi, mereka bisa banyak menyesuaikan daripada kekuatan yang menumpas seperti tentara dan polisi," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cepat TNI memproses anggotanya yang menganiaya relawan.
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaRelawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikeroyok anggota TNI di Boyolali.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor menjadi penyebab kegagalan pasukan G30S, siapa sangka salah satunya adalah soal logistik.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak berbuat semena-mena.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaJenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.
Baca Selengkapnya