Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politikus Gerindra: Warga Puncak Tersiksa Macet, Sampai Melahirkan di Mobil

Politikus Gerindra: Warga Puncak Tersiksa Macet, Sampai Melahirkan di Mobil Aturan ganjil genap di kawasan Puncak. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Kemacetan kawasan Puncak, Kabupaten Bogor kembali menjadi sorotan. Pada Minggu (27/2), kendaraan yang melintas harus berhenti hingga 10 jam di jalan akibat macet parah.

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Mulyadi mengatakan, kemacetan puncak bukan saja jadi penderitaan buat wisatawan. Tapi juga puluhan tahun warga Ciawi, Megamendung dan Cisarua hidup di alam dingin, tapi mengundang horor berkepanjangan.

“Bagaimana tidak, mereka tersiksa dalam menjalankan aktifitas, bekerja, sekolah, belum lagi yang sakit, melahirkan. Bahkan ada yang sampai melahirkan di mobil karena terjebak macet,” kata Mulyadi yang juga Dapil Kabupaten Bogor, saat dihubungi merdeka.com, Kamis (3/3).

Anggota Komisi V DPR ini mengaku telah menyampaikan horornya jalur puncak kepada mitra kerjanya yakni Kementeria PUPR dan Kementerian Perhubungan. Namun, hingga kini belum ada tanggapan berarti dari pemerintah pusat.

”Dengan berbagai cara saya sampaikan,lembut bahkan marah, tetap saja tidak ada solusi konkret. Jawaban hanya retorika dan seremonial seperti pemadam kebakaran,” tegas Mulyadi yang tinggal di Jonggol, Bogor tersebut.

Mulyadi pun menceritakan, dirinya merasa malu apabila sedang menemui konstituennya di daerah pemilihan, khusus Puncak. Selalu menjanjikan perbaikan agar kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat Puncak menjadi perhatian pemerintah. Namun, tak ada solusi dari negara.

“Saya di dapil seperti badut, diakses warga Puncak tapi hanya seperti jadi penghibur sesaat, setelah itu tidak juga ada solusi,” katanya.

Audiensi dengan Tuhan

Mulyadi pun memberikan sejumlah solusi untuk membenahi jalur Puncak. Jangka panjang, misalnya dengan merealisasikan jalur Puncak Dua sebagai jalur lintasan. Sementara Puncak saat ini sebagai jalur wisata.

“Kedua jangka menengah, APBN merivitalisasi jalur selatan dan utara di wilayah puncak existing,” kata dia.

Solusi ketiga, yakni jangka pendek, Mulyadi meminta agar dibuat bundaran atau flyover/under pass di simpul kemacetan sepanjang jalur puncak existing. Termasuk merelokasi bangunan yang ada di simpul kemacetan.

“Dibuat juga jalur baru yang bisa memotong masuk ke arah tol Bocimi,” kata Anggota Dewan Pembina Gerindra ini.

Kata Mulyadi, jika ini tidak juga di realisasikan, dia pun mengaku sudah pasrah. Tidak tahu harus berbuat apalagi untuk membantu masyarakat Puncak terbebas dari horor kemacetan di rumahnya sendiri.

“Saya akan audensi dengan Tuhan saja,” katanya.

Kata Bupati Bogor

Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin kembali mendorong pembangunan Jalur Puncak II (Poros Tengah Timur), usai terjadinya kemacetan parah di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor pada libur panjang (long weekend) 26-28 Februari 2022.

"Harus ada solusi untuk memecah kemacetan di Puncak. Kan Puncak II lokasi sudah ada, tanahnya juga sudah ada. Kita juga sudah ajukan ke pemerintah pusat," kata Ade Yasin, Selasa (1/3).

Kata dia, Pemkab Bogor tidak punya kuasa untuk 'memodifikasi' Jalan Raya Puncak. Pasalnya, jalan tersebut kewenangannya dimiliki pemerintah pusat. Beberapa tahun lalu sempat ada pelebaran jalan dan jembatan namun dilakukan Kementerian PUPR.

Untuk membangun Jalur Puncak II dari Sentul hingga Cianjur sepanjang Rp33 kilometer, Pemkab Bogor tidak memiliki cukup anggaran yang diperkirakan mencapai Rp5 triliun.

Selain memecah kemacetan di Jalan Raya Puncak, Jalur Puncak II dianggap memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat dan akan menghubungkan wilayah di kabupaten/kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.

"Berdasarkan hasil kajian kami, pembangunan jalur puncak 2 akan menciptakan efisiensi jarak tempuh sekitar 16 persen dan menurunkan tingkat kemacetan di kawasan puncak sebesar 50 persen," kata Ade.

Ade juga mengungkapkan kawasan yang akan dilalui oleh jalan baru tersebut berpotensi yang cukup besar untuk dikembangkan. "Hingga saat ini sudah banyak dibuka kawasan wisata sehingga jika akses jalan ditingkatkan, akan membagi tujuan wisata masyarakat, tidak lagi terfokus ke puncak," katanya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding

Macetnya jalanan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tampaknya tidak hanya di jalan raya tapi juga di gunung bahkan arung jeram.

Baca Selengkapnya
Cerita Wisatawan 'Korban' Macet Puncak: Keluar Vila di Puncak Pass Jam 8 Pagi, Jam 14.00 Cuma Sampai Gadog
Cerita Wisatawan 'Korban' Macet Puncak: Keluar Vila di Puncak Pass Jam 8 Pagi, Jam 14.00 Cuma Sampai Gadog

"Makanan di restoran juga tinggal sisa sedikit. Beli sate, harus berebutan karena satenya tinggal 15 tusuk," tutur Rai.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Terjebak Macet selama 16 Jam di Jalur Puncak Bogor, Curhatannya Viral
Wanita Ini Terjebak Macet selama 16 Jam di Jalur Puncak Bogor, Curhatannya Viral

Meski terjebak dalam situasi sulit, ia tetap mencoba menghadapi dengan kesabaran dan berbagi cerita tersebut ke akun media sosial pribadinya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Warga Jabodetabek Tetap Berwisata ke Puncak Meski Sudah Jadi Langganan Macet
Ternyata Ini Alasan Warga Jabodetabek Tetap Berwisata ke Puncak Meski Sudah Jadi Langganan Macet

Puncak dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemudik Ibu-Ibu sampai Anak-Anak Kelelahan saat Berpanas-panasan Mengantre di Pelabuhan Ciwandan
FOTO: Pemudik Ibu-Ibu sampai Anak-Anak Kelelahan saat Berpanas-panasan Mengantre di Pelabuhan Ciwandan

Minimnya fasilitas membuat pemudik terpaksa beristirahat di atas kendaraan, bahkan ada yang sampai duduk di atas tanah.

Baca Selengkapnya
Niat Berwisata, Pengunjung Puncak Malah Tidur di Jalan Puncak Akibat Macet Total
Niat Berwisata, Pengunjung Puncak Malah Tidur di Jalan Puncak Akibat Macet Total

Kendaraan tidak berjalan sama sekali di kawasan Puncak. Para pengendara yang lelah memutuskan beristirahat di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya  punya Motor Trail
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail

Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Parung Panjang: Jalan Rusak, Pasrah Lihat Truk Melintas Hingga Hirup Udara Kotor
Nestapa Warga Parung Panjang: Jalan Rusak, Pasrah Lihat Truk Melintas Hingga Hirup Udara Kotor

Warga Parung Panjang berharap jalan rusak parah segera diperbaiki

Baca Selengkapnya
Mobil Pensiunan Komjen Polri Nyangkut saat Off Road, Terpaksa Jalan Kaki Gendong Cucu Nyaris Terpeleset
Mobil Pensiunan Komjen Polri Nyangkut saat Off Road, Terpaksa Jalan Kaki Gendong Cucu Nyaris Terpeleset

Dia pun rela menggendong sang cucu di atas tanah berlumpur hingga hampir terpeleset.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Kemacetan Parah di Jalur Puncak saat Libur Panjang Maulid Nabi
Ternyata Ini Penyebab Kemacetan Parah di Jalur Puncak saat Libur Panjang Maulid Nabi

Rizky mengatakan jumlah jumlah kendaraan yang memasuki Puncak saat libur panjang Maulid Nabi ini mencapai 150.000 kendataan.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Puncak, Potret Jalur Pendakian Gunung Ramai dan Macet Melihatnya Bikin Sesak
Tak Cuma Puncak, Potret Jalur Pendakian Gunung Ramai dan Macet Melihatnya Bikin Sesak

Ternyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Lelah Anak-Anak Pemudik Motor Saat Antre Berjam-jam di Pelabuhan Ciwandan
FOTO: Wajah Lelah Anak-Anak Pemudik Motor Saat Antre Berjam-jam di Pelabuhan Ciwandan

Mengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.

Baca Selengkapnya