Politikus Golkar duga Yudi Latif mundur karena anggaran BPIP belum jelas
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menduga mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) karena anggaran lembaga penyemai Pancasila ini. Padahal, menurut Ace, sejauh ini Yudi telah bekerja keras mensosialisasikan Pancasila ke berbagai daerah di Indonesia.
"Saya melihat bahwa memang kalau dilihat dari paparan beliau, memang bisa jadi disebabkan karena penganggaran dari BPIP masih belum jelas," kata Ace di Kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (8/5).
Lewat akun Facebook pribadinya, Yudi sempat menyinggung anggaran BPIP tahun 2018 hingga kini belum turun. Ace mengakui masalah tersebut menjadi realitas penganggaran di Indonesia. Untuk itu, dia berharap anggota BPIP memiliki daya juang tinggi di tengah masalah anggaran tersebut.
-
Apa yang dilakukan Ketua Pemuda Pancasila? 'Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.' 'Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,' kata Ali Imron
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Dalam konteks ini anggaran di BPIP ini perlu daya juang tinggi, sehingga tidak menimbulkan masalah. Keluhan-keluahan yang diterima oleh bapak Yudi Latif," imbuhnya.
Meski dikenal sebagai seorang tokoh intelektual, Yudi, dinilainya, membutuhkan dana untuk mengelola dan menjalankan tugas BPIP.
"Kang Yudi seorang intelektual, cendekiawan, satu sisi beliau harus menjalankan peran sebagai ideologi, di sisi lain mengelola kelembagaan membutuhkan manejemen, dan manejemen membutuhkan dana," katanya.
Apalagi sebagai lembaga baru, lanjut Ace, pemerintah masih harus mengatur tata kelola administrasi dan anggaran BPIP secara rigit. Meski demikian, dia berharap masalah anggaran tidak mengurangi semangat BPIP dalam menyemaikan Pancasila.
"Sekalipun begitu kita berharap bahwa tidak mengurangi substansi dari semangat berdirinya BPIP untuk pemantapan ideologi Pancasila menjadi surut," jelas dia.
Di lokasi sama, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, mundurnya Yudi dari posisi Kepala BPIP merupakan inisiatif pribadi. Namun, Menteri Perindustrian ini mengaku tidak mengetahui detil soal alasan Yudi mundur.
"Kalau itu kan mengundurkan diri bukan keluar ya. Saya sendiri kan kita tidak melihat apa yang menjadi isu di sana jadi tentu kita lihat saja kita mengenai hal tersebut. Itu inisiatif pribadi," tandas dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri itu disampaikan Yudi Latif tepat setahun dirinya menjabat sebagai kepala BPIP.
"Selama setahun itu, terlalu sedikit yang telah kami kerjakan untuk persoalan yang teramat besar," kata Yudi Latif yang mengumumkan pengunduran dirinya lewat akun Facebooknya, Yudi Latif Dua seperti dikutip merdeka.com, Jumat (8/6).
Dalam tulisannya, Yudi Latif sedikit menyinggung anggaran di BPIP yang sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Menurut Yudi, sejak dilantik pada 7 Juni 2017, lembaga penyemai Pancasila ini baru menggunakan anggaran negara untuk program sekitar Rp 7 miliar.
"Tak lama kemudian memasuki masa libur lebaran, dan baru memiliki 3 orang Deputi pada bulan Juli. Tahun anggaran telah berjalan, dan sumber pembiayaan harus diajukan lewat APBNP, dengan menginduk pada Sekretaris Kabinet. Anggaran baru turun pada awal November, dan pada 15 Desember penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga harus berakhir. Praktis, kami hanya punya waktu satu bulan untuk menggunakan anggaran negara. Adapun anggaran untuk tahun 2018, sampai saat ini belum turun," beber Yudi Latif.
Selain itu, kata dia, kewenangan UKP-PIP berdasarkan Perpres hampir tidak memiliki kewenangan eksekusi secara langsung. Apalagi dengan anggaran yang menginduk pada salah satu kedeputian di Seskab. Praktis kinerja UKP-PIP dinilai dari rekomendasi yang diberikan kepada Presiden.
Namun, Yudi Latif tak menjelaskan alasan pengundurannya tersebut. Dia hanya menyebut pengundurannya saat ini merupakan waktu yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan di BPIP.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ace menilai Bahlil sangat layak memimpin partai berlambang beringin.
Baca SelengkapnyaKetua DPC Partai Gerindra Badung I Wayan Diesel Astawa yang sebelumnya diusulkan maju Pilkada Badung bersama I Wayan Suyasa dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar merespons kabar Ade Ginanjar akan menjadi pasangan Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAde Armando dinilai sangat mencoreng nama Partai Solidaritas Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa akan mundur sebagai PNS Solo sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Baca SelengkapnyaSejumlah nama pun bermunculan menjelang habisnya masa jabatan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Walikota Solo
Baca SelengkapnyaWasekjen Dewan Pimpinan Partai (DPP) Partai Golkar Syamsul Hidayat menegaskan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bukan lagi kader Golkar
Baca SelengkapnyaNama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) belakangan santer akan diumumkan menjadi Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaRudy menilai fenomena politikus berpindah-pindah partai sebagai sesuatu yang lumrah. PDIP tidak pernah mempersoalkan kadernya yang lompat ke partai lain.
Baca SelengkapnyaAgus Gumiwang mengaku sudah mengantongi sosok yang akan didukungnya sebagai ketua umum Golkar.
Baca SelengkapnyaHasan Nasbi meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada para politisi.
Baca Selengkapnya