Politisi Jakarta turun tangan, diskusi Tan Malaka jadi digelar
Merdeka.com - Diskusi Tan Malaka akhirnya tetap digelar pada 17 Februari di Gerobak Art Kos, Jalan Stonen 29 Semarang. Sebelumnya ormas Pemuda Pancasila (PP) menolak dengan alasan Pahlawan Nasional itu berideologi komunis.
Penulis buku Tan Malaka , Harry A Poeze mengatakan, ormas bentukan Orde Baru itu memang sudah mengirim surat ke wali kota dan Polres setempat agar diskusi tidak digelar. Mereka juga mengancam bakal menggelar aksi jika diskusi berjalan.
"Dapat larangan dari polisi bahwa orang asing bicara depan umum harus izin sama Mabes Polri," kata Poeze kepada merdeka.com, Jumat (14/2).
-
Kenapa orang Malandang dilarang mengucapkan 'Salam'? Dari sosok Raden Agus Salam ini, pantangan untuk tidak mengucapkan kata 'Salam' terus dipercaya dan dipelihara sampai sekarang.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
Menurut Poeze, setelah ada seorang politisi berbicara dengan pentolan ormas, diskusi akhirnya bisa digelar. Namun pria asal Belanda itu enggan membeberkan identitas politikus tersebut.
"Ada desakan dari politis Jakarta supaya diskusi itu diizinkan. Akhirnya Polres Semarang narik larangan dan PP batal gelar aksi. Diskusi tetap dilaksanakan," katanya.
Poeze sendiri masih menunggu situasi pasca-erupsi Gunung Kelud untuk terbang ke Semarang. "Bakal datang tergantung cuaca Gunung Kelud. Sekarang cuaca lagi buruk," kata Poeze yang sedang berada di Yogyakarta.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Semarang, Joko Santoso saat dikonfirmasi mengakui pihaknya mendapat telepon dari Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Fadli Zon setelah persoalan ini mencuat. Ditanya apakah pihaknya melunak setelah dapat telepon dari Fadli Zon , Joko hanya tertawa.
"Mas Fadli Zon senior saya di partai kontak saya, banyak masukan dari beliau masalah Tan Malaka . Saya disuruh memahami dulu, baru memutuskan," kata Joko.
Sebelumnya, ormas Pemuda Pancasila (PP) menyampaikan keberatan acara tersebut digelar. Mereka menyampaikan melalui surat kepada Kepala Polrestabes Semarang. Surat ditandatangani Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Kota Semarang, Joko Santoso dan Sekretarisnya Moch Imron. Surat juga ditembuskan kepada Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Komandan Kodim 0733 BS/Semarang dan penyelenggara diskusi.
"MPC Pemuda Pancasila Kota Semarang keberatan atas rencana penyelenggaraan kegiatan tersebut dan mohon kiranya kegiatan tersebut tidak mendapatkan izin dari Polrestabes Kota Semarang," demikian isi surat tertanggal 12 Januari 2014, atau lima hari sebelum diskusi digelar di Gerobak Art Kos, Jl Stonen 29 Semarang, 17 Februari 2014 pukul 19.30 Wib. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pembubaran diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaMantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko juga bersuara keras terkait kejadian ini
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaAksi pembubaran diskusi kebangsaan ini menuai kritikan publik.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, peristiwa brutal tersebut merupakan refleksi dari kejahatan demokrasi yang dilakukan rezim penguasa terakhir ini
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota polisi yang diperiksa yakni Kapolsek Mampang, Kompol Edy Purwanto
Baca SelengkapnyaKombes Ade Ary mengatakan salah satu anggota polisi yang diperiksa yakni Kapolsek Mampang, Kompol Edy Purwanto.
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaJimly Asshiddiqie mengatakan, kejadian itu sangat tidak beradab dan membuat citra pemerintahan menjadi buru
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca Selengkapnya