Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi NasDem: Mencegah Stunting Sejak Kandungan Bukan Setelah Tak Minum ASI

Politisi NasDem: Mencegah Stunting Sejak Kandungan Bukan Setelah Tak Minum ASI Wanda Hamidah. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Politisi Partai NasDem Wanda Hamidah menilai Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno kurang memahami tentang penanggulangan persoalan stunting. Masalah stunting menjadi salah satu isu menarik setelah turut dibahas dalam debat cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3) pekan lalu.

"Pemahaman Pak Sandiaga tentang stunting perlu diluruskan, karena upaya pencegahan stunting itu sejak dalam kandungan, bukan setelah tidak minum air susu ibu," kata Wanda Hamidah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/3).

Caleg DPR Partai NasDem Dapil Jakarta Timur ini menjelaskan, stunting adalah kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan anak lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Mantan anggota DPRD DKI Jakarta ini melihat persoalan stunting harus segera ditangani dengan segera dan tepat.

"Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam kandungan," ujarnya.

Wanda mengatakan, stunting harus dicegah sejak masih di kandungan, bukan setelah disapih dari ibunya. Karena itu, salah satu program yang ditawarkan Sandiaga adalah Indonesia Emas untuk memastikan ibu-ibu dan anaknya mendapat protein cukup, seperti susu, ikan dan lainnya dengan sedekah susu merupakan pernyataan gagal paham.

"Sebagai seorang politisi dan juga ibu yang memiliki anak, pemahaman ini perlu saya luruskan sehingga tidak salah ketika merumuskan dan merancang kebijakan. Pak Sandi gagal paham soal stunting," tandasnya.

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, masalah stunting di Indonesia sudah memasuki tahap yang gawat darurat. Pasalnya 1/3 anak-anak di Indonesia mengalami kekurangan asupan gizi.

Untuk itu, Sandiaga menjelaskan, akan menggunakan program Indonesia Emas untuk mengurangi angka stunting di Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk memastikan ibu ibu dan emak emak mendapatkan protein yang cukup, begitu juga dengan anak mereka.

"Program tersebut bisa mengurangi stunting lima tahun ke depan," katanya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, dalam program Indonesia Emas terdapat gerakan sedekah putih. Gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mencegah stunting. Dimana bantuan tersebut diberikan sejak perempuan mengandung hingga melahirkan.

"Siapa ingin menyumbangkan susu tablet kacang hijau silakan ini bagian dari partisipasi kolaboratif. Harus melibatkan pihak lain yaitu dunia usaha," jelasnya.

Dia menjelaskan, gerakan ini juga bertujuan membantu ibu ibu yang kesulitan air susu (ASI) usai persalinan. Harapannya asupan protein dan gizi bagi ibu dan anak dapat tercukupi dengan adanya program Indonesia Emas.

Walaupun begitu, Sandiaga mengingatkan, masalah stunting lebih besar dibandingkan perhelatan Pilpres 2019. Jangan sampai 1/3 generasi emas Indonesia hilang karena tidak mendapatkan protein dan gizi.

"Ini bukan tentang Prabowo Sandi, bukan Pilpres. Ini lebih besar dari Pilpres. Generasi emas kita hilang kalau 1/3 tidak mendapatkan protein tidak mendapatkan susu. Mari kita jangan saling menyalahkan satu sama lain. Bagaimana menyelesaikan masalah ini bersama sama," tegasnya.

Sementara itu, calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf AMin mengungkapkan, untuk mencegah stunting perlu adanya pelatihan bagi mereka yang baru saja menikah. Pasalnya stunting tidak hanya terjadi lantaran kekurangan gizi, tetapi juga kondisi lingkungan.

"Sejak dia mulai hamil sampai disusui anaknya diberikan asupan yang cukup, sanitasi dan air bersih, dan susu ibu selama dua tahun," katanya.

Ketua MUI ini mengungkapkan, pemerintah telah berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Selama 4 tahun pemerintahan Jokowi, stunting berhasil ditekan sebanyak 7 persen.

"Ke depan akan kita bisa menurunkan sampai 10 persen," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TPN Sebut Prabowo Tidak Paham Beda Stunting dan Gizi Buruk
TPN Sebut Prabowo Tidak Paham Beda Stunting dan Gizi Buruk

Bahkan Ganjar Pranowo harus memberi penjelasan tentang perbedaan dua kondisi gangguan tumbuh kembang anak tersebut.

Baca Selengkapnya
Debat Pilkada Banten soal Stunting: Ade Sumardi Bicara Hulu ke Hilir, Dimyati Bawa Nama Prabowo Bikin Penonton Riuh
Debat Pilkada Banten soal Stunting: Ade Sumardi Bicara Hulu ke Hilir, Dimyati Bawa Nama Prabowo Bikin Penonton Riuh

Panelis bertanya kepada Cawagub Ade Sumardi tentang cara menurunkan prevalensi anak stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Banten.

Baca Selengkapnya
Anies Sindir Program Prabowo soal Stunting: Enggak Cukup Dikasih Makan Siang, Sudah Terlambat
Anies Sindir Program Prabowo soal Stunting: Enggak Cukup Dikasih Makan Siang, Sudah Terlambat

"Kami ditegur pemerintah pusat kalau belanjanya belum habis, kita ditegur kalau uangnya mampir di bank. Tapi kita tidak ditegur untuk isu kesra," kata Anies.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tanya Setuju Makan Gratis, Ganjar: Kalau Anaknya yang Dikasih, Saya Sangat Tidak Setuju, Kalau Ibunya Setuju
Prabowo Tanya Setuju Makan Gratis, Ganjar: Kalau Anaknya yang Dikasih, Saya Sangat Tidak Setuju, Kalau Ibunya Setuju

Seperti diketahui program yang digadang-gadang Prabowo-Gibran adalah makanan bergizi cegah stunting pada anak

Baca Selengkapnya
TPN Kritik Program Makan Siang: Ganjar Harus Jelaskan Beda Stunting & Gizi Buruk agar Prabowo Tak Bingung
TPN Kritik Program Makan Siang: Ganjar Harus Jelaskan Beda Stunting & Gizi Buruk agar Prabowo Tak Bingung

TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengritik penjelasan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengenai program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya
Ini Cara yang Akan Dilakukan Pramono-Rano untuk Mengatasi Masalah Stunting di Jakarta
Ini Cara yang Akan Dilakukan Pramono-Rano untuk Mengatasi Masalah Stunting di Jakarta

Pramono melanjutkan aksi-aksi yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta yaitu harus menyediakan tempat penitipan anak (daycare), ruang laktasi, dan posyandu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sengit Ganjar Skakmat Prabowo soal Beri Makan Anak, Sengaja Tantang Debat!
VIDEO: Sengit Ganjar Skakmat Prabowo soal Beri Makan Anak, Sengaja Tantang Debat!

Ganjar tegas tak setuju jika program itu untuk mencegah stunting.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi: Strategi 3 Capres Berantas Stunting
Adu Solusi: Strategi 3 Capres Berantas Stunting

Stunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Bicara Anggaran Stunting Tidak Maksimal: Pemerintah Kebanyakan Rapat Ketimbang Kerja
Cak Imin Bicara Anggaran Stunting Tidak Maksimal: Pemerintah Kebanyakan Rapat Ketimbang Kerja

Cak Imin menyinggung anggaran stunting tidak bisa optimal.

Baca Selengkapnya
Pola Asuh Anak, Mengapa Remaja Perlu Tahu?
Pola Asuh Anak, Mengapa Remaja Perlu Tahu?

untuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan

Baca Selengkapnya
Kepala BKKBN: Di Amerika Tak Ada Posyandu Tapi Sukses Atasi Stunting, Kenapa?
Kepala BKKBN: Di Amerika Tak Ada Posyandu Tapi Sukses Atasi Stunting, Kenapa?

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan, pentingnya perbaikan sanitasi.

Baca Selengkapnya
Menkes: Pencegahan Stunting Diawali dari Orang Tua
Menkes: Pencegahan Stunting Diawali dari Orang Tua

"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.

Baca Selengkapnya