Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi PAN Kritik SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah: Pemerintah Gagal Paham

Politisi PAN Kritik SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah: Pemerintah Gagal Paham Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus menyayangkan dan mengkritisi SKB 3 menteri soal Seragam dan Atribut Sekolah Negeri. Guspadi mengatakan keputusan yang mengatur tentang penggunaan seragam sekolah peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah yang diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda) tidak bijak dan berpotensi memicu kontroversi.

"Masih banyak persoalan dunia pendidikan yang lebih esensi untuk diprioritas. Seperti pembelajaran daring (jarak jauh) akibat Covid-19 untuk murid-murid di daerah terpencil dan tertinggal yang tidak ada aliran listrik dan jaringan internetnya," ujar Guspardi dalam pesan singkat kepada merdeka.com, Sabtu (6/2).

Dia menjelaskan persoalan tersebut harus segera dituntaskan. Sebab, dia menilai masih banyak sekolah yang belum menyelenggarakan belajar tatap muka.

"Kebijakan yang di terbitkan bersama oleh Mendikbud, Menag dan Mendagri disebabkan satu kasus merupakan sikap pemerintah yang gagal paham dalam menyikapi persoalan dan sangat berlebihan," ungkap dia.

Tidak hanya itu dia juga menilai peraturan tersebut tidak bijak untuk diberlakukan seluruh Indonesia dan dapat menimbulkan kontroversi. Sehingga kata dia akan menimbulkan permasalahan baru.

"Karena 'membebaskan' para peserta didik yang notabene belum dewasa itu, untuk 'boleh memilih' seragam dan atribut tanpa atau seragam dan atribut dengan kekhususan agama," ungkap dia.

Dia pun khawatirkan akan menggiring dan mendorong para peserta didik berpikir liberal. Sebab dia menilai cita-cita pendidikan nasional yaitu menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kemudian dia juga menilai aturan tersebut juga akan mengkebiri terkait peraturan otonomi daerah no 32 /2004 dan diamandemen dengan UU no 12/2008. Kewenangan pengaturan dan tata cara berpakaian di sekolah tersebut kata dia harusnya diatur oleh pemerintah daerah bukan oleh pemerintah pusat.

"Karena pemerintah daerah yang lebih memahami keberagaman adat budaya dan kearifan lokal di masing-masing daerahnya. Yang tidak boleh itu adalah 'pemaksaan' bagi siswa yang berlainan keyakinan untuk memakai atribut tertentu diluar keyakinan agama yang dianutnya," bebernya.

Di samping itu, dia juga menilai SKB yang mengatur cara berpakaian mulai jenjang pendidikan dasar sampai menengah. Hal tersebut kata dia pada rentang usia tersebut adalah masa pertumbuhan dan perkembangan siswa. Dia menilai hendaknya para siswa diwajibkan untuk berpakaian sesuai dengan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing, bukan malah membebaskan.

"Jangan ditambahi lagi beban. Mari kita jaga kerukunan dan harmoni kehidupan antarumat beragama, karena kita semua bersaudara," tutupnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jawaban Lugas Capres Anies, Anak SMA Keras Kritik Pendidikan RI: Pemerintah Gitu-Gitu Aja!
VIDEO: Jawaban Lugas Capres Anies, Anak SMA Keras Kritik Pendidikan RI: Pemerintah Gitu-Gitu Aja!

Salah satu peserta menanyakan Anies tentang fenomena perundungan di dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya
Menteri Abdul Mu’ti Telusuri Viral Tiga Siswa SD Dipulangkan Karena Nunggak
Menteri Abdul Mu’ti Telusuri Viral Tiga Siswa SD Dipulangkan Karena Nunggak

Abdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.

Baca Selengkapnya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya

Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).

Baca Selengkapnya
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi
30% PNS Pemkot Depok WFH Buntut Polusi, Guru Kesulitan Jika Kalau Harus PJJ Lagi

Kadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi
Potret Miris Pendidikan, Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas Kamar Mandi

Kondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Sekolah di Karawang Lapuk & Bocor Sejak Tahun 1993 Pemkab Bertindak Setelah Viral
Potret Miris Pendidikan, Sekolah di Karawang Lapuk & Bocor Sejak Tahun 1993 Pemkab Bertindak Setelah Viral

Bangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu SD Margamulya II di Karawang, Kondisinya Lapuk Usai 30 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan
Cerita Pilu SD Margamulya II di Karawang, Kondisinya Lapuk Usai 30 Tahun Tak Tersentuh Pembangunan

Sejak didirikan pada 1993, bangunan sekolah ini tak tersentuh renovasi hinga kondisinya mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Ada Ketimpangan Sarana Prasarana Sekolah Antara di Kota dan Daerah
Jokowi Sebut Ada Ketimpangan Sarana Prasarana Sekolah Antara di Kota dan Daerah

"Saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda."

Baca Selengkapnya
Debat Pilgub, Andika Soroti Indeks Demokrasi Hingga Kesenjangan Pendidikan di Jateng
Debat Pilgub, Andika Soroti Indeks Demokrasi Hingga Kesenjangan Pendidikan di Jateng

Andika juga menyinggung indeks pelayanan publik di provinsi Jawa Tengah yang juga turun. Dan penurunan terjadi dalam 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Soroti Marketplace ala Kemendikbudristek, PAN Nilai Nasib Guru Honorer Bisa Terkatung-katung
Soroti Marketplace ala Kemendikbudristek, PAN Nilai Nasib Guru Honorer Bisa Terkatung-katung

jalur pertama bagi guru honorer yang lulus passing grade pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan kategori P1 yang lama menunggu.

Baca Selengkapnya
Hardiknas 2024, Ketua DPR Soroti Kesenjangan Pendidikan di Kota dan Desa
Hardiknas 2024, Ketua DPR Soroti Kesenjangan Pendidikan di Kota dan Desa

Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung ekosistem pendidikan dan sumber daya manusia (unggul) pada momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya