Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi PDIP kritik bos Pemred Obor Rakyat jadi komisaris Antam

Politisi PDIP kritik bos Pemred Obor Rakyat jadi komisaris Antam Velix Wanggai. ©wordpress.com/blogspot.com

Merdeka.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari mengkritik pengangkatan kembali Velix Vernando Wanggai, sebagai komisaris PT Aneka Tambang Tbk. Saat menjabat Staf Khusus Presiden SBY, Velix adalah bos dari Setiyardi Budiono, Pemimpin Redaksi (Pemred) Obor Rakyat, tabloid yang memfitnah dan menghina Jokowi dalam musim Pilpres 2014 lalu.

"Saya menyesalkan proses rekrutmen pejabat-pejabat BUMN yang sangat tidak sensitif terhadap kepentingan presiden untuk menyukseskan Nawacita," kata Eva kepada merdeka.com, Senin (27/7).

Bahkan Eva mencium ada kecenderungan sabotase pribadi dan kelompok untuk meloloskan agenda di luar agenda presiden.

"Bagaimana para individu yang diduga dan sudah dilaporkan terkait kasus Obor Rakyat bisa justru diberikan posisi strategis untuk mengawal Nawacita? Ini di luar akal sehat," kata Eva yang kini menjabat staf khusus Kepala Bappenas ini.

Menurut Eva, hal ini menguatkan indikasi bahwa tim seleksi pejabat BUMN justru menjerumuskan presiden.

"Satu untuk meloloskan bukan loyalis, kedua membenturkan presiden dgn pendukung-pendukung yang masih menuntut keadilan atas kasus Obor Rakyat," kata Eva tentang kasus yang sedang menunggu proses pengadilan dua terdakwa, Setriyadi Budiono dan Dharmawan Sepriyosa.

Tidak hanya itu, bagi Eva, hal ini juga menunjukkan kadar loyalitas para pembantu presiden yang banyak menolak memasukkan para relawan dan pendukung yang loyal pada presiden.

"Mereka justru memasukkan para penyerang presiden untuk jabatan-jabatan di BUMN. Jangan-jangan tim seleksi loyal ke para penyerang presiden dan pejabat istana yang lalu," kata Eva.

Saat menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah era SBY, Velix pernah membantah keterlibatannya dalam kasus Obor Rakyat.

"Walaupun saudara Setiyardi Budiono adalah staf di kantor Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah, apa yang dilakukan oleh Setyardi adalah pandangan dan sikap pribadi," kata Velix lewat keterangan tertulis medio Juni tahun lalu.

Seperti diketahui, Velix kini menjabat sebagai salah satu komisaris PT Antam Tbk, lewat Rapat Umum Pemegang Saham pada 31 Maret 2015. Velix sudah menduduki jabatan ini sejak 30 April 2013 atau saat era pemerintahan Presiden SBY.

Uniknya, di era Jokowi, bekas loyalis SBY ini tidak hanya menjabat sebagai komisaris BUMN prestisius, tetapi juga menjadi pejabat eselon II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Velix didapuk sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU-Pera di bawah kepemimpinan Menteri Basuki Hadimuljono.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Menterinya Dicopot, PDIP: Kesempatan Jokowi untuk Mengkonsolidir Kekuasaannya
Dua Menterinya Dicopot, PDIP: Kesempatan Jokowi untuk Mengkonsolidir Kekuasaannya

Apakah soal kinerja atau unsur subjektif politis. Namun Djarot berkeyakinan, jawabannya adalah yang kedua.

Baca Selengkapnya
Sespri Jokowi dan Iriana Maju Pilkada, Begini Sindiran PDIP
Sespri Jokowi dan Iriana Maju Pilkada, Begini Sindiran PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai majunya sekretaris pribadi Presiden Jokowi dan istrinya Iriana pada Pilkada 2024 sebagai bentuk nepotisme.

Baca Selengkapnya
Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan
Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan

Projo Sentil Keras Kader PDIP Ribka Tjiptaning: Dulu Dukung Jokowi, Sekarang Ajak Orang Melawan

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons soal Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena Bertemu Dengannya: Kenapa Kalau Ketemu?
Jokowi Respons soal Effendi Simbolon Dipecat PDIP karena Bertemu Dengannya: Kenapa Kalau Ketemu?

PDIP memecat Effendi Simbolon karena berkomunikasi dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya
PDIP Respons SBY soal Menteri Jokowi Ajak Bikin Poros Baru: Bukan Perintah Presiden
PDIP Respons SBY soal Menteri Jokowi Ajak Bikin Poros Baru: Bukan Perintah Presiden

PDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.

Baca Selengkapnya
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo

Panel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu

Baca Selengkapnya
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada
PDIP: Prabowo Enggak Perlu Ragu Imbau Jokowi Jangan Terlalu Cawe-Cawe di Pilkada

Hasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
PDIP: Siapa yang Coba Ganggu Ketum, akan Kami Lawan
PDIP: Siapa yang Coba Ganggu Ketum, akan Kami Lawan

PDIP tak membantah ada upaya dari Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) mengobok-obok PDIP.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung
Pengamat Nilai Kritikan Pedas PDIP Mengarah ke Jokowi: Marahnya Tidak Tanggung-Tanggung

PDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo

Baca Selengkapnya
Budi Arie Jadi Menkominfo, Relawan Dinilai Jadi Kekuatan Politik Jokowi
Budi Arie Jadi Menkominfo, Relawan Dinilai Jadi Kekuatan Politik Jokowi

Kunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan PDIP Pecat Effendi Simbolon, Ada Kaitan dengan Jokowi
Ini Alasan PDIP Pecat Effendi Simbolon, Ada Kaitan dengan Jokowi

Jur bicara PDIP Aryo Seno Bagoskoro membeberkan alasan partainya memecat Effendi Simbolon.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Berapi-api Ribka Tjiptaning Depan Hasto & Kader PDIP
VIDEO: Berapi-api Ribka Tjiptaning Depan Hasto & Kader PDIP "Kita Bersatu Lawan Presiden Jokowi, Ini Neo Orba!"

Ribka mengaku kepada Hasto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melarang agar tidak menyerang dan menyebut nama

Baca Selengkapnya