Politisi PDIP Terancam Dijemput Paksa Kejati Terkait Dugaan Korupsi KUR Bank Jatim

Merdeka.com - Kasus dugaan korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Jatim Cabang Jombang senilai Rp 12,7 miliar terus dikembangkan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur. Dua orang saksi yang sudah tiga kali mangkir terancam dijemput paksa oleh penyidik kejaksaan.

Ancaman jemput paksa ini dibenarkan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim) Sunarta. Ia menyatakan, dua saksi itu antara lain Wulang Suhardi anggota DPRD Jombang yang juga politisi dari PDI Perjuangan dan istrinya Aminatus Sholikha.

Mereka diketahui tidak hadir dalam pemeriksaan oleh Kejati Jatim sebanyak 3 kali. "Saat kami lakukan pemanggilan keduanya tidak hadir. Jadi kami lakukan jemput paksa jika memang tidak hadir kembali saat dipanggil lagi nanti," kata Sunarta, Jumat (23/11).

Pria asal Jawa Barat ini mengatakan, penjemputan paksa ini dilakukan jika alat bukti yang dimiliki Kejati Jatim mengarah pada kedua saksi yang dipanggil. "Jika keduanya tersangkut kasus ini, pastinya akan kami panggil paksa," ujar dia.

Sunarta mengatakan, kedua saksi ini dibutuhkan untuk mengetahui aliran dana KUR yang disalah gunakan oleh tersangka Siswo Iryana yang merupakan mantan anggota DPRD Jombang.

Saat disinggung kapan akan dipanggil lagi, Sunarta mengaku secepatnya hal itu akan dilakukan. "Dalam waktu dekat," jelasnya.

Sebelumnya, Kejati Jatim telah menahan Siswo Iryana, seorang anggota DPRD Jombang periode 2009-2014 dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB). Siswo terjerat kasus ini ketika dia mengajukan KUR untuk 55 debitur.

Dari jumlah itu, pengajuan KUR yang diterima sebanyak 33 debitur dengan total dana yang cair sebesar Rp12,7 miliar. Debitur yang diajukan Siswo untuk mendapat KUR ternyata tidak pernah menerima dana seperti yang diajukan tersangka.