Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi PKS: Jokowi gagah-gagahan mau tenggelamkan kapal asing

Politisi PKS: Jokowi gagah-gagahan mau tenggelamkan kapal asing Mahfudz Siddiq. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Komisi I DPR yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, mengkritik instruksi Presiden Jokowi yang ingin menenggelamkan kapal asing jika melanggar di wilayah Indonesia. Menurut dia, hal itu hanya bentuk gagah-gagahan.

"Enggak ngerti (apa maksudnya), lagi gagah-gagahan, saja," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/11).

Menurut dia, pernyataan Jokowi tersebut bisa jadi blunder bagi pemerintah karena kekuatan laut Indonesia belum optimal.

"Kemampuan negara untuk mengontrol wilayah kita memang masih lemah, jangankan menenggelamkan, mengidentifikasi di mana kapal asing lakukan illegal fishing saja kita masih kesulitan," ujarnya.

Mahfudz menjelaskan, negara sudah mengatur bagi para nelayan asing yang melakukan ilegal fishing dalam UU Kelautan tentang Badan Keamanan Laut (Bakamla) sudah ada tindakan hukum. Tindakan hukum yang dimaksud pro yustisia di bawah kewenangan badan keamanan laut.

"UU enggak ada membakar, nenggelemin, enggak ada, tapi kalau pemerintah melakukan shock terapi boleh saja," imbuhnya.

Mahfudz mengingatkan, tindakan main tenggelamkan justru bisa buat negara rugi. Karena alat keamanan sendiri belum hebat seperti negara lain.

"Seberapa siap melakukan itu, jangan sampai kapal dari China ke tangkep, kita tenggelemin, terus China marah kita kebingungan sendiri," cetus dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah serius dalam menjaga kedaulatan perairan di seluruh Indonesia. Salah satu bentuknya adalah menangkap dan menenggelamkan kapal asing tertangkap tangan sedang memancing di laut Indonesia tanpa izin.

Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Indonesia saja, tapi hampir semua negara. Kondisi itu pernah terjadi ketika aparat Australia menangkap kapal nelayan Indonesia yang berlayar melewati perbatasan.

"Kan perintahnya sudah jelas. Selamatkan orangnya, tenggelamkan kapalnya. Di negara tetangga juga begitu terhadap rapat kita. Coba lihat, Australia misalnya, juga gitu terhadap kita," ungkap Jokowi dalam keterangan persnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11).

Jokowi yakin tindakan ini bakal dilakukan jajaran aparat TNI maupun kepolisian bila memergoki kapal nelayan asing melewati garis perbatasan. Meski diragukan Malaysia, dia menyatakan tindakan tersebut adalah sinyal pemerintah serius menanganinya.

"Ini memberikan sinyal bahwa ini kita serius menangani ini," tegasnya. (mdk/ren)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Keras Luhut Panjaitan, Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja
VIDEO: Respons Keras Luhut Panjaitan, Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memuji integritas Presiden Jokowi dalam memimpin negeri

Baca Selengkapnya
Usai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Usai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara

Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.

Baca Selengkapnya
Saat Politikus PDIP Kritik Sektor Maritim Era Jokowi: Banyak Aturan Ditolak Rakyat
Saat Politikus PDIP Kritik Sektor Maritim Era Jokowi: Banyak Aturan Ditolak Rakyat

Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Luhut Bela Jokowi Soal Sodorkan Kaesang di Pilgub Jakarta: Beliau Itu Presiden yang Sangat Demokratis
Luhut Bela Jokowi Soal Sodorkan Kaesang di Pilgub Jakarta: Beliau Itu Presiden yang Sangat Demokratis

Luhut mengungkapkan, bahwa Presiden Jokowi adalah sosok yang sangat mendengarkan pendapat seluruh pihak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan
VIDEO: Mahfud Sebut Kesepakatan Prabowo Xi Jinping Singgung Laut China Selatan "Jadi Masalah Baru"

Mahfud menilai, kesepakatan Prabowo dan Xi Jinping bisa menjadi masalah baru di kawasa

Baca Selengkapnya
VIDEO: Depan AHY, Jokowi Keras Bicara Kekurangan Indonesia Beri Pesan Presiden Penerus
VIDEO: Depan AHY, Jokowi Keras Bicara Kekurangan Indonesia Beri Pesan Presiden Penerus

Presiden Jokowi, usai peresmian, menyampaikan Indonesia masih sangat tertinggal dalam kepemilikan bendungan

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!
Ganjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!

Ganjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Marah Tak Percaya Lagi dengan Jokowi
VIDEO: Mahfud Marah Tak Percaya Lagi dengan Jokowi "Ini Sudah Keterlaluan!"

Menurut Mahfud, putusan MK tersebut sudah jelas salah lantaran melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Makassar New Port dengan Nilai Investasi Rp5,4 Triliun
Jokowi Resmikan Makassar New Port dengan Nilai Investasi Rp5,4 Triliun

Jokowi berharap kehadiran Makassar New Port bisa meningkatkan nilai efisiensi bagi biaya logistik di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Belum Bisa Dibilang Inovasi Jika Tidak Rada-Rada Gila, Out of Mind
Jokowi: Belum Bisa Dibilang Inovasi Jika Tidak Rada-Rada Gila, Out of Mind

Jokowi meyakini IPB dapat membuat rencana strategis untuk menyelesaikan krisis pangan tersebut.

Baca Selengkapnya