Polres Akan Berkoordinasi dengan Densus 88 Terkait NII di Garut
Merdeka.com - Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan kabar puluhan warga yang dibaiat masuk Negara Islam Indonesia (NII) masih didalami. Pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam.
"Saat ini yang jelas kita masih dalam tahap pendalaman dan penyelidikan karena adanya laporan warga, informasi terkait orang tua yang merasa anaknya itu kan berubah. Nah kita lihat apakah ini memang ada indikasi terpaparnya aliran-aliran tertentu, memang masih dalam pendalaman," kata Wirdhanto, Jumat (8/10).
Terkait adanya pendalaman yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiterror akan persoalan pembaiatan NII di Garut, Kapolres mengaku bahwa pihaknya akan berkoordinasi.
-
Bagaimana kenakalan remaja di Sumut? Kenakalan remaja merupakan fenomena sosial yang kian mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa yang dilaporkan Nurul Ghufron ke Mabes Polri? 'Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan,' ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa ciri-ciri gangguan perilaku pada anak di Sumut? Conduct disorder adalah gangguan perilaku dan emosi yang membuat anak menunjukkan perilaku kekerasan dan suka merusak benda tertentu. Selain itu, anak juga sering sulit mengikuti aturan di sekolah maupun di rumah.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang melaporkan Aiman ke polisi? Aiman Witjaksono resmi melayangkan perlawanan terhadap penyidik Polda Metro Jaya buntut penyitaan handphone.
"Kita akan koordinasi (dengan Densus 88), pada prinsipnya (kami) tetap melakukan langkah pendalaman dan penyelidikan," ucapnya.
Saat ini, pihaknya akan meminta klarifikasi terhadap para orangtua dan anak-anak yang mengaku dibaiat masuk NII.
"Kan harus komprehensif. Kita fokus dulu ke laporan warga terkait anaknya merasa bahwa ada perubahan kan begitu. Kita lihat apa indikasi ada pemaparan aliran-aliran kepercayaan dan sebagainya. Nanti kita kolaboratif dengan unsur-unsur yang lain," tutup Kapolres.
Sebelumnya, puluhan anak dan sejumlah orang tua di wilayah Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mengakui dibaiat masuk aliran sesat Negara Islam Indonesia. Tidak hanya dibaiat saja, mereka juga diduga di doktrin paham radikal.
Lurah Sukamentri, Suherman, mengatakan bahwa terungkapnya puluhan warga yang masuk NII berawal dari laporan seorang warganya yang mengaku kalau anaknya yang masih 15 tahun mengalami penyimpangan aqidah.
Menerima informasi tersebut, pihaknya melakukan pendalaman informasi tersebut. Ternyata jumlah anak yang mengalami penyimpangan serupa cukup banyak. Totalnya, ada puluhan anak dan beberapa orang tua.
"Mereka ini diduga masuk NII setelah dibaiat oleh seseorang. Yang masuk kebanyakan masih anak-anak, ada juga orang dewasa dan orang tua. Berdasarkan pengakuan sejumlah anak yang mengaku dibaiat, salah satu doktrin yang diberikan adalah menganggap pemerintah RI thogut," jelasnya, Rabu (6/10).
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Garut Kota, Aceng Amirudin, mengungkapkan bahwa warga Garut yang terpapar paham radikal Negara Islam Indonesia (NII) bukan hanya dari Kelurahan Sukamentri saja. Ada juga warga dari kelurahan lainnya hingga kecamatan lainnya yang ada di Garut.
Berdasarkan data yang dimilikinya, Amirudin menyebut bahwa warga yang terpapar paham NII ada juga dari Kelurahan Regol dan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota.
"Bahkan ada di (Kecamatan) Cibatu dan Limbangan juga ada," sebutnya, Kamis (7/10).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD menceritakan sejarah terkait keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan Panji Gumilang sekali pimpinan.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaEnam warga negara asing asal Inggris dan satu asal Norwegia ditangkap Tim Gabungan Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pekam) Kabupaten Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaViral video sejumlah orang berpakaian ormas Pemuda pancasila (PP) mendatangi rumah seorang warga di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengamini nasib pendidikan santri Al Zaytun terancam. Apalagi saat ini Panji sendiri sudah berstatus tersangka kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaPenyidik Dit Tipidum telah memeriksa 19 saksi kasus dugaan penistaan agama Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Baca Selengkapnya