Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polres Banyumas pulangkan 7 wanita dijadikan PSK di Kepulauan Riau

Polres Banyumas pulangkan 7 wanita dijadikan PSK di Kepulauan Riau Tersangka perdagangan manusia.. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Banyumas berhasil pulangkan tujuh korban perdagangan manusia (human trafficking) asal Banyumas, Jawa Tengah. Mereka termasuk dari 10 korban trafficking yang rata-rata berusia 17-20 tahun dan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kepulauan Riau.

Kepala Polres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Murbani Budi Pitono, pengungkapan kasus trafficking berkat hasil kerja sama antara Pemkab Banyumas dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Purbalingga. Semua korban, jelasnya, berhasil dipulangkan pada Rabu (27/5) malam.

"Selain10 orang korban trafficking, kami juga mengamankan empat tersangka di Karimun, Riau," katanya kepada wartawansaat gelar kasus di Mapolres Banyumas, Kamis (28/5).

Orang lain juga bertanya?

Dalam gelar kasus yang juga dihadiri Bupati Banyumas, Achmad Husein, Murbani mengatakan empat tersangka yang berhasil ditangkap tersebut berperan sebagai perekrut, perantara dan pengelola.

Dari empat pelaku korban trafficking tersebut, dua di antaranya warga Purwokerto yakni, Sandy Warih Rahmanto (21) warga Sumampir Purwokerto Utara dan Diah Kumalati (21) warga Kranji, Purwokerto Timur. Sedangkan dua tersangka lainnya, yakni Fransiskus Indrawan (33) dan Yohanes May Sely (20) tercatat sebagai warga Karimun, Kepulauan Riau.

Murbani mengemukakan semua tersangka berhasil diringkus dan akan ditindak tegas. "Akan kami tangani secara tegas. Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan dari hasil pemeriksaan, sudah satu tahun korban yang rata-rata masih di bawah umur ini dipekerjakan sebagai PSK di Riau.

Dalam penjelasannya, Murbani mengemukakan pengungkapan kasus trafficking bermula saat razia narkoba yang digelar BNN Purbalingga beberapa waktu lalu di sebuah rumah indekos yang berada di Jalan Kenanga Kelurahan Grendeng Purwokerto Utara.

Dalam razia tersebut, BNN menjaring EEM (19) seorang warga Gumelar Banyumas yang mengaku korban trafficking dan baru saja lari dari Kepulauan Riau. Dari keterangannya, terungkap masih ada sepuluh gadis lainnya yang tertahan di Riau.

Dari informasi tersebut, BNN kemudian berkoordinasi dengan Pemkab dan Polres Banyumas yang ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim gabungan ke Riau untuk memulangkan korban.

Sementara itu, Achmad Husein berharap agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Dia mengatakan usaha penyelamatan tersebut merupakan komitmen Pemkab Banyumas untuk menjaga warganya dari kejahatan trafficking.

"Ada 10 korban, 7 orang Banyumas. Kami menyelamatkan mereka untuk hidup kembali secara wajar. Ada panti rehabilitasi. Jika mereka mau akan kami rehabilitasi," katanya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jajakan Diri di Kalimalang, 9 PSK dari Umur 19 sampai 40 Tahun Terjaring
Jajakan Diri di Kalimalang, 9 PSK dari Umur 19 sampai 40 Tahun Terjaring

Selanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.

Baca Selengkapnya
Marak PSK Mangkal di Bekas Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Bukan Warga Lokal, Ini Sosoknya
Marak PSK Mangkal di Bekas Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Bukan Warga Lokal, Ini Sosoknya

Tujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali

Pihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar

Diketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas

Baca Selengkapnya
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap

Dua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Praktik Perdagangan Wanita Jadi PSK di Malaysia
Polisi Bongkar Praktik Perdagangan Wanita Jadi PSK di Malaysia

Dari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari

4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.

Baca Selengkapnya
Modus Pengobatan Alternatif, Enam Perampok Perdaya Lansia di Tasikmalaya
Modus Pengobatan Alternatif, Enam Perampok Perdaya Lansia di Tasikmalaya

Enam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.

Baca Selengkapnya
Cari Pekerjaan di Kota Kupang, Remaja 15 Tahun Dicabuli 10 Pria
Cari Pekerjaan di Kota Kupang, Remaja 15 Tahun Dicabuli 10 Pria

Peristiwa tragis dialami remaja putri berusia 15 tahun asal Timor Tengah Utara (TTU). Dia dicabuli dan disetubuhi 10 pria saat mencari pekerjaan di Kota Kupang.

Baca Selengkapnya
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia

Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis

Baca Selengkapnya
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya