Polres Jakbar bentuk Satgasus usut kasus mandek di tahun 2017
Merdeka.com - Polres Jakarta Barat akan mengungkapkan kasus-kasus yang selama di tahun 2017 belum kunjung terungkap. Untuk itu, Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, akan membentuk tim Satuan Tugas Khusus (Satgasus).
"Langkah ini sebenarnya menindaklanjuti serta mengungkapkan banyaknya kasus yang dalam hal ini belum terungkap sama sekali," katanya di Polres Jakarta Barat, Jumat (29/12).
Dia mencontohkan beberapa kasus yang belum kunjung terungkap, seperti kasus dugaan pembunuhan serta perampokan mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ari Yani Puspo Arum (22). Yani ditemukan tewas dibunuh di kamar kosnya di perumahan Kebon Jeruk Baru.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
"Serta perampokan dan juga penodongan ke seorang bayi dan ayahnya di Kedoya Utara," tambahnya.
Kedua kasus itu, kata Hengki, menjadi perhatiannya. Sehingga, dia memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penelusuran dan menyisir ulang.
"Yang kasus perampokan penodongan yang di Kedoya sebentar lagi terungkap. Ada potensial suspect si pelaku yang sudah kami amankan. Penodongan terhadap bayi itu merupakan hal luar biasa. Kami berjanji kalau kasus ini dapat diungkap dalam waktu dekat," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, sepanjang tahun 2017 Polres Metro Jakarta Barat melakukan penangkapan terhadap para preman mencapai 647 orang. Namun tidak semua ditahan, sebab ada beberapa yang mendapatkan pembinaan.
"Dari 647 preman yang ditangkap, 119 di antaranya ditahan dan 528 lainnya akan dibina," ujarnya.
Selain itu, kepolisian juga amankan beberapa barang bukti yang diduga akan digunakan untuk kejahatan.
"Barang bukti yang disita adalah 12 senjata tajam, 10 unit HP, 2 senjata api rakitan dan 2 soft gun beserta peluru 12 kaliber 9 mm, 6 unit motor, 7 anak kunci letter T, dan uang sebesar Rp 3.405.000," ujarnya.
Bahkan, Hengki mengklaim, kalau sepanjang 2017 angka kriminalitas di wilayahnya menurun dari tahun 2016 sebesar 23 persen.
"Pada tahun 2016 polisi mendapatkan 1.969 laporan tindak kriminal. Sedangkan, pada 2017, kepolisian Jakarta Barat hanya mendapat 1.511 laporan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah menjerat ke-37 tersangka sesuai pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaDari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaOperasi tersebut berlangsung selama 15 hari sejak tanggal 9 sampai 23 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaBidpropam Polda Metro juga turut melakukan pemeriksaan terhadap sipil.
Baca SelengkapnyaPPKS yang terjangkau dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2 terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaNgajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi.
Baca SelengkapnyaSatgas Penanggulangan Narkoba berhasil menangkap 1.532 tersangka
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca Selengkapnya