Polres Jakbar tangkap komplotan rampok anak buah Moeldoko
Merdeka.com - Satuan Polres Metro Jakarta Barat telah menangkap pelaku perampokan yang diduga terkait peristiwa yang menimpa seorang Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Armedy Dewanga. Dia menjadi korban perampokan dengan modus kempis ban di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, (8/6) lalu.
"Kami sudah menangkap salah satu pelaku dengan modus yang sama, inisialnya S. Yang ketemu barang bukti TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang lain. Kita tunjukin barang buktinya, ternyata TKP-nya ada di Sawah Besar," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Kurniawan kepada wartawan, Jumat (6/7).
Kendati demikian, pihaknya masih terus melakukan pendalaman dalam kasus tersebut. Hal itu dikarenakan tak jarang para pelaku yang ditangkap tidak mengakui perbuatannya jika tidak ada laporan yang dibuat korban.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Sedang kami dalami," ujarnya.
Selain itu, Polres Jakbar melakukan koordinasi dengan Polsek Sawah Besar untuk memastikan apakah S (pelaku) ada kaitannya atau tidak.
Sementara itu, Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana membenarkan jika Polres Metro Jakarta Barat melakukan koordinasi dengan pihaknya. Dua tahanannya juga dipinjam untuk dimintai keterangan lantaran melakukan perampokan dengan modus yang sama.
Hal itu untuk mengetahui apakah mereka satu komplotan yang masih sama sehingga perlu dimintai keterangan. Maka dari itulah mereka dipinjam untuk dilakukan pengembangan guna mencari tahu sosok pelaku.
"Kita mengamankan dua orang pelaku yang diduga ada kaitannya dengan itu (perampokan Armedy). Di-bon ya (dipinjam) untuk pengembangan ya. Sementara masih dimintai informasi atau keterangan," kata Mirzal.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
yahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaApabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca Selengkapnyatiga anggota polisi itu akan menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) untuk penentuan nasib mereka
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaTerkait waktu pelaksanaan sidang terhadap mereka yang diduga terlibat dalam perkara itu masih belum diketahui kapan akan digelarnya
Baca SelengkapnyaPolda Jatim akan melakukan pengawasan internal secara ketat dan berjenjang hingga satuan wilayah paling bawah.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya