Polres Jaksel Tangkap 2 Residivis Penjambretan Anak, 1 Napi Asimilasi
Merdeka.com - Dua residivis dibekuk aparat Polres Metro Jakarta Selatan. Keduanya merupakan spesialis pelaku penjambretan di Jakarta yang menyasar anak-anak.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah menyebutkan salah dari pelaku merupakan residivis program asimilasi Desember 2020.
"Pelaku menyasar anak kecil yang lengah, mudah dan lengah," kata Kombes Azis di Mako Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (17/2) seperti diberitakan Antara.
-
Kapan pesepeda dijambret? Kejadiannya berlangsung di siang bolong dan terjadi sangat cepat.
-
Di mana pesepeda dijambret? Kejadian di daerah Tambun Selatan Mengutip unggahan Twitter tersebut diketahui jika peristiwa penjambretan terjadi di wilayah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Pelaku sudah melakukan aksi penjambretan sebanyak lima kali, terakhir kedua pelaku beraksi di Jalan Bayem, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (14/2).
Kedua pelaku melakukan aksi penjambretan dengan korban seorang anak perempuan berusia 11 tahun.
Aksi pelaku viral di media sosial, saat pelaku menjambret seorang anak yang terekam kamera pengawas (CCTV) di wilayah tersebut.
"Saat itu kedua pelaku berkeliling mencari korban acak, melewati Jalan Bayem, Kebayoran Baru di situ bertemu dengan sekelompok anak kecil yang membawa ponsel (telepon seluler). Pelaku berpura-pura menanyakan alamat, ketika korban lengah ponselnya dirampas," kata Azis.
Usai merampas ponsel korban, lanjut Azis, kedua pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor. Korban sempat mengejar pelaku, namun karena masih anak-anak tidak mampu melakukan pengejaran terhadap pelaku tersebut.
Menurut Azis, kejadian penjambretan tersebut viral setelah videonya diunggah ke media sosial pada Selasa (16/2). Namun, Polres Metro Jakarta Selatan telah mendatangi lokasi kejadian Minggu (14/2) untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Kami langsung membentuk tim datang olah TKP kemudian membentuk tim khusus dipimpin Kasat Reskrim langsung mengidentifikasi pelaku," kata Azis.
Pelaku pertama ditangkap pada Selasa (16/2) malam pukul 23.00 Wib dan pelaku kedua ditangkap Rabu dini hari pukul 03.00 Wib.
Kedua pelaku berinisial NUN (24) dan Al Haq (27) yang merupakan residivis kasus serupa. Pelaku pernah beraksi di wilayah Karang Tengah, Kalibata, Jalan Bayem dan Hangtuah Raya.
"Sampai saat ini mengaku hanya di lima TKP, akan kita kembangkan lagi. Terhadap kedua pelaku, kita kenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun pidana penjara," kata Azis.
Azis mengingatkan kepada orang tua untuk mengawasi anak-anaknya saat bermain di lingkungannya dan tidak membiarkan membawa barang-barang berharga saat bermain di luar rumah.
"Banyak pelaku kejahatan mengincar anak-anak karena dinilai lemah dan tidak berdaya," katanya.
Aksi penjambretan terhadap anak-anak juga terjadi Minggu (14/2) di wilayah Kebagusan Besar, Pasar Minggu, menimpa anak usia enam tahun. Pelaku jambret berjumlah dua orang, merampas kalung emas yang dikenakan oleh korban.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu pelaku inisial U telah lebih dahulu diamankan kurang dari 24 jam setalah kejadian.
Baca SelengkapnyaSindikat pencuri bajaj ini terungkap setelah mendalami laporan polisi dari seorang warga.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap lima orang tersangka kasus pencurian bajaj. Dua di antaranya merupakan eksekutor yang telah beraksi selama 18 kali.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bebas tahun 2021 kasus yang sama yakni pencurian kendaraan bermotor
Baca SelengkapnyaPara pelaku menggunakan pistol mainan untuk menakut-nakuti jika kepergok saat beraksi
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnyagawai hasil kejahatan pelaku telah dijual ke salah satu konter handphone di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima orang tersangka sindikat pencurian bajaj
Baca SelengkapnyaMereka saling bekerjasama mulai dari proses mencuri bajaj
Baca Selengkapnya