Polres Jembrana tangkap muncikari penjual ABG lewat BBM
Merdeka.com - Polres Jembrana mengambil langkah cepat terhadap maraknya anak baru gede (ABG) yang dijadikan pekerja seks komersil (PSK) lewat BlackBerry Messenger (BBM). Hasilnya seorang muncikari penyalur ABG lewat BBM diamankan.
Muncikari, AR (18), asal Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali yang diketahui remaja putus sekolah tersebut ditangkap polisi Rabu (30/3) pukul 18.00 WITA di salah satu hotel saat sedang mengantar seorang gadis yang akan dijual kepada pelanggannya.
Penangkapan AR ini berawal dari penyamaran anggota Reskrim Polres Jembrana yang berpura-pura sebagai pemesan ABG untuk diajak kencan.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Apa saja yang ditawarkan jasa pacar jalanan? Para wanita muda dilaporkan terlihat menjual pelukan, ciuman, dan kebersamaan mereka di kios-kios pinggir jalan, yang memicu kembali wacana media sosial yang tersebar luas tentang ekonomi persahabatan berbayar.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Bagaimana cara wanita menawarkan jasa pacar jalanan? Di sebelah stasiun kereta bawah tanah di Shenzhen, seorang wanita muda mendirikan kios dengan tanda yang tertulis 'Satu yuan (Rp2.200) untuk pelukan, 10 yuan Rp22.000) untuk ciuman, 15 yuan (Rp33.000) untuk menonton film bersama.'
-
Kenapa pelacur di masa Jawa kuno dikenakan pajak? Bahkan mereka dikenakan pajak sebagaimana profesi lain.
-
Apa yang dijual dengan harga Rp1.000? Dengan bahan sederhana dan murah, Anda bisa menjual berbagai olahan es lilin ini dengan terjangkau, yaitu Rp1.000.
AR ini disebut-sebut telah lama menekuni bisnis lendir tersebut melalui BBM dan memiliki banyak anak buah atau gadis panggilan yang sebagian besar anak di bawah umur. Untuk para gadis yang dijualnya, AR mematok harga mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan. Sementara AR mendapat imbalan antara Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu untuk sekali kencan.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra dikonfirmasi melalui ponselnya membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya saat ini muncikari dan satu orang gadis panggilan yang dijual oleh AR telah diamankan di Polres Jembrana untuk proses lebih lanjut.
"Kita masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap muncikari tersebut. Termasuk kita masih mengembangkan kasusnya. Perkembangannya nanti akan kami sampaikan," terang Sudarma Putra. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKasus itu baru setahun kemudian setelah korban berinisial ACA (17) melaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaPelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.
Baca SelengkapnyaKeduanya diamankan polisi saat berada di sebuah kamar hotel di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Baca Selengkapnya