Polres Klaten selidiki konvoi moge ugal-ugalan sebabkan pemotor wanita terperosok

Merdeka.com - Polres Klaten, Jawa Tengah menyelidiki kasus konvoi rombongan motor gede (moge) yang menyebabkan seorang pemotor wanita terperosok ke sawah karena dipepet. Rekaman video ugal-ugalan rombongan moge tersebut sempat viral setelah diunggah di akun Facebook Arjuna Azka, Sabtu (21/7).

Tak hanya menyebabkan pemotor terperosok ke sawah, aksi para pengendara moge di Jalan Jatinom, Klaten tersebut juga meresahkan sejumlah pengguna jalan lain. Salah seorang peserta menyerempet kaca spion truk yang mereka dahului. Bahkan beberapa di antaranya merentangkan tangan kirinya di depan truk yang didahului.

Menanggapi aksi ugal-ugalan tersebut, Kasatlantas Polres Klaten AKP Adhytiawarman Gautama Putra mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. Pasalnya konvoi tersebut juga mendapatkan pengawalan petugas patroli dan pengawal (Patwal). Penyelidikan dilakukan bersama Propam (Profesi dan Pengamanan).

"Untuk masalah video yang terjadi di Jatinom Klaten, saat ini kami sedang melaksanakan penyelidikan dengan rekan-rekan dari Propam, untuk mengetahui itu pengawalan dari BM (brigade motor) mana. Karena sudah kami pastikan dan kami yakinkan, setelah kami menanyakan pada anggota dan kami melihat di buku mutasi anggota, mutasi pengawalan pada hari itu tidak ada," ujar Aditya kepada wartawan, Rabu (25/7).

Aditya menyampaikan, di saat bersamaan ada kegiatan motor besar di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang melintasi wilayah Klaten. Pihaknya meminta waktu untuk menyelidiki, BM mana yang melewati wilayah Klaten. Polisi, kata Kasatlantas, juga berusaha menggali informasi dari peng-upload video di akun Facebook melalui layanan Direct Message (DM).

"Kami juga memerintahkan kepada unit laka untuk mengecek korban, apakah bisa diketemukan dan apakah korban sudah melakukan laporan ke polisi. Tapi sampai sekarang nihil," jelasnya.

Aditya menegaskan, pihaknya bekerja sama dengan Propam untuk menyelidiki kejadian tersebut. Ia mengakui jika ada tindakan berlebihan yang dilakukan oleh pengawal. Polisi juga akan menyelidiki dari pihak pengunggah video, karena terdapat dua rekaman video yang terputus.

"Kita ingin mengetahui apakah dua video ini sama atau ada tindakan eksesif yang dilakukan oleh petugas atau ada video lain yang dimasukkan dalam video itu. Kami juga menghubungi Polda Jateng untuk mengetahui informasi tersebut, mohon waktunya," jelasnya lagi.

Aditya kembali memastikan jika tidak ada anggotanya yang ikut dalam pengawalan konvoi rombongan pengendara motor besar tersebut.

Masih kata Aditya, setiap ada permintaan permohonan pengawalan, pihaknya akan melihat terlebih dahulu kebutuhan pengawalan tersebut. Karena dalam UU tentang Lalu Lintas disebutkan bahwa pengawalan diperbolehkan untuk berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan sepeda, sepeda motor, maupun mobil demi menjaga ketertiban di jalan.