Polres Poso masih buru 17 DPO anggota kriminal bersenjata
Merdeka.com - Polisi terus menggiatkan penangkapan kelompok kriminal bersenjata atau teroris di wilayah Poso. Bahkan di beberapa sudut kota Poso dan di depan Polres Poso terpampang besar foto-foto DPO kelompok ini.
"Awal-awal menerbitkan ada 22 orang. Selama satu tahun kita sudah menangkap sebanyak 5 orang, tinggal 17 orang tetapi memang yang baru bergabung belum kita pantau," kata Kapolres Poso AKBP Susnadi di Polda Sulteng, Rabu (16/4).
Kondisi Poso yang semakin kondusif tidak membuat polisi lengah. Meski begitu polisi mengharapkan adanya penambahan pasukan dan anggaran untuk memaksimalkan pengamanan.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Mengapa Komisi III meminta polisi tetap tegas? “Saya kira kebijakan Pak Kapolri ini bagus, ya. Sementara, tilang manual ditiadakan dulu saat Nataru 2024. Jadi jajaran di bawah bisa fokus pastikan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran masyarakat dengan pendekatan-pendekatan yang humanis. Tapi meski begitu, kalau ada masyarakat yang membahayakan dalam berkendara, tetap wajib ditegur keras,“ ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (13/12).
-
Dimana kejadian polisi mengancam warga? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Apa modus yang digunakan TPPO? 'Tidak sedikit LPK yang menawarkan seseorang untuk bekerja di luar negeri. Ini adalah bagian dari kejahatan, modus operandi sebagai tempat pelatihan yang menawarkan pekerjaan,' tuturnya.
"800 Anggota yang dimiliki untuk pembinaan masyarakat sampai pengejaran dan penangkapan perlu pasukan yang lain," tambah dia.
Polisi mengklaim sikap masyarakat sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Kini masyarakat sudah tidak simpati terhadap aksi para teroris.
"Masyarakat sebagian kecil masih ada yang mendukung menjadi kurir mengantar makanan dan menyediakan tempat singgah beberapa orang mereka. Tapi sebagian besar pasif," kata Kapolres Poso AKBP Susnadi di Polda Sulteng, Palu, Selasa (15/4).
Ini diakibatkan oleh sikap para teroris tersebut yang melukai dan memaksa masyarakat untuk mendukung kegiatan mereka.
"Kita berani klaim mereka masih sering turun desa pinggir memang mengganggu masih kegiatan. Minta makanan minta uang kepada masyarakat dan melakukan pengancaman dan mengganggu," kata kapolres. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Listyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaAparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di 9 daerah operasi menjelang HUT OPM.
Baca SelengkapnyaPersonel TNI-Polri terus melakukan patroli dan cooling system di berbagai wilayah
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPatroli dilaksanakan personel Polri dan TNI dengan menggunakan kendaraan roda empat di wilayah kota Pangkalan Kerinci.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca Selengkapnya