Polres Solo minta warganya waspada penipuan modus hipnotis daun teh
Merdeka.com - Banyak cara dan trik yang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk memuluskan niat jahatnya. Dahulu hingga sekarang mereka menggunakan cara konvesional, seperti mengancam dan melakukan kekerasan.
Kasubag Humas Polresta Solo AKP Yuliantara mengungkapkan belakangan muncul modus penipuan baru yakni menggunakan pembiusan.
Pelaku modus ini berpura-pura menjadi sales dan menawarkan produk daun teh dari rumah ke rumah. Tidak sedikit korban yang terkecoh dengan penampilan sales yang rata-rata adalah wanita berparas cantik.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
"Produk daun teh yang ditawarkan sales tersebut, telah dicampur dengan obat bius. Ketika korban dimintai menghirup aroma daun, maka dengan seketika mereka langsung tak berdaya bahkan bisa sampai pingsan. Setelah korban tak berdaya pelaku kemudian menguras semua harta benda korban," ujar Yuliantara, Sabtu (28/11).
Guna mengantisipasi agar tidak berkembang ke wilayah lain, Yuliantara mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Terutama jika ada sales teh yang datang kerumah warga. Meski di Kota Solo sendiri belum ada laporan dari korban, ia tetap meminta masyarakat berhati-hati, dan melaporkan jika terdapat indikasi kejahatan itu.
"Kami memang belum mendapati laporan terkait hal tersebut. Namun kami tetap memerintahkan jajaran kepolisian agar informasi ini bisa disebarluaskan di seluruh wilayah Kota Solo, agar masyarakat tidak menjadi korban pembiusan seperti yang terjadi di kota lain," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.
Baca SelengkapnyaKepada korban, pelaku meminta agar amplop yang berisi mata uang asing itu tak dibuka sebelum turun dari mobil.
Baca SelengkapnyaPolda Bali menelusuri maraknya kejahatan hipnotis yang dilakukan warga negara asing (WNA) di Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKasus ini melibatkan tiga orang, satu eks polisi pecatan dan dua polwan aktif.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaVideo ini pun viral di TikTok dan menuai simpati warganet. Warganet bahkan banyak yang berdonasi untuk kakek ini.
Baca SelengkapnyaBeredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca Selengkapnya