Polres Sukabumi kejar pelaku perdagangan manusia ke Malaysia
Merdeka.com - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sukabumi, Jawa Barat, menyelidiki dugaan perdagangan manusia ke Malaysia dengan korban tiga warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.
"Kami akan mempelajari dan menggali dulu keterangan dari keluarga untuk mengungkap kasus dugaan perdagangan manusia warga Kabupaten Sukabumi ke Malaysia yang diduga saat ini ketiga korban disekap di salah satu pabrik di daerah Serawak," kata Kepala Unit PPA Polres Sukabumi Brigadir Agus Nugroho seperti dikutip dari Antara, Jumat (5/9).
Menurut Agus, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Forum Wanita Kabupaten Sukabumi yang merupakan lembaga pertama menemukan kasus ini serta pihaknya juga bekerjasama dengan Kedutaan Besar RI untuk Malaysia dengan tujuan untuk menjemput tiga korban dugaan perdagangan manusia ini.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang dituduh sebagai orang ketiga? Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan Salshabilla Adriani, seorang artis muda lainnya, yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
"Kami sudah mendapatkan ciri-ciri yang memberangkatkan ketiga warga ke Malaysia melalui jalur ilegal ini, informasinya yang memberangkatkan ketiga korban adalah kenalan korban. Dan saat ini kami masih memburu pelaku pedagangan manusia ini," tambahnya.
Agus mengatakan jika unsur-unsur laporan telah memenuhi bahwa kasus ini memang masuk ranah perdagangan manusia pihaknya segera mengejar pelaku dan membebaskan para ketiga korban yakni seorang wanita dan dua pria yang informasinya saat ini masih disekap di Negeri Jiran tersebut.
Kasus dugaan perdagangan manusia ini terungkap setelah Forwa Kabupaten Sukabumi menerima laporan dari ketiga keluarga korban yang menyebutkan bahwa anak mereka menjadi korban perdagangan manusia dan saat ini disekap di industris rumahan di Malaysia.
"Ketiga korban adalah A (23 tahun) dan dua laki-laki yakni EG (19) serta ID (23). Kasus ini terungkap setelah salah seorang korban yakni EG berhasil menghubungi keluarga di Sukabumi yang mengaku telah disekap oleh majikannya dan tidak mendapatkan gaji," kata Ketua Forwa Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaSaat ini kedua tersangka ditahan dan dikenakan hukuman 15 Tahun Penjara.
Baca SelengkapnyaKomplotan begal leluasa melakukan aksinya dengan menggunakan modus wanita muda sebagai umpan.
Baca SelengkapnyaMereka mengaku belum menerima upah, karena baru mendapatkan uang jalan saja.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaDari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan terus memburu keberadaan tersangka DPO
Baca SelengkapnyaWNA itu berperan sebagai nakhoda kapal dari Bangladesh ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMotif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Baca Selengkapnya