Polresta Surakarta kantongi peretas running teks Hotel Megaland
Merdeka.com - Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo mengaku telah mengantongi identitas pelaku peretas papan running text di Hotel Megaland, Solo. Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi dan karyawan hotel bintang tiga yang ada di Jalan Slamet Riyadi tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan ditambah barang bukti, kami sudah mengantongi identitas pelaku. Dalam waktu dekat pelaku akan kita tangkap," ujar Kapolresta, Rabu (7/3).
Selain pemeriksaan saksi, sejumlah barang bukti seperti papan running teks juga sudah diamankan. Menurutnya, ada 7 saksi yang diperiksa untuk mendalami kasus tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
Meskipun pelaku peretas sudah teridentifikasi, Kapolresta masih merahasiakan identitas yang bersangkutan. Terkait motif pelaku. Kapolresta belum bisa memastikannya. Termasuk juga, apakah pelaku sudah profesional atau masih amatir.
"Yang jelas adanya peretasan tersebut membuat keresahan, terlebih bahasa yang digunakan tidak sopan dan tidak senonoh," tandasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (28/2) lalu, papan running text Megaland Hotel Solo diretas oleh seseorang yang tidak bertanggungjawab. Running text yang sebelumnya berisi mengenai promosi hotel diganti menjadi promosi dengan bahasa tidak sopan. Yakni bertuliskan 'TERIMA SERVIS.......'.
Hasil peretasan tersebut sempat direkam oleh warga dan disebarkan melalui media sosial dan menjadi viral.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaPelaku mampu mengubah alamat sejumlah kantor bank hingga kantor pinjaman online.
Baca SelengkapnyaInformasi OTT tersebut dibenarkan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Jumat malam.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca SelengkapnyaPelaku yang hanya seorang diri menghancurkan kaca kantor dan mengacak-acak seluruh ruangan Pospol
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah diamankan, namun motif pelaku masih belum terungkap.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau hati-hati dalam mengakses dan memberikan data akun media sosial.
Baca Selengkapnya