Polrestabes Bandung buka posko laporan korban First Travel
Merdeka.com - Korban agen biro perjalanan haji dan umroh First Travel di Kota Bandung tak kalah banyak. Jumlahnya diduga mencapai ratusan. Polrestabes Bandung pun membuka pusat informasi atau 'crisis center' bagi para korban yang merasa tertipu.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana mengaku, telah menerima sekitar 40 orang yang menjadi korban dari First Travel, di Mapolrestabes Bandung, Senin (28/8). Keinginan para korban ini juga untuk mengumpulkan seluruh korban lainnya yang belum terakomodir, untuk kemudian nantinya bisa mengambil uang dan dokumen penting seperti paspor.
"Yah dari hasil dialog tadi ada 40 orang yang mewakili sekitar 632 orang diduga korban dari First Travel berada di Bandung. Makannya kita akan membuat posko crisis center untuk memudahkan komunikasi dengan korban," kata Yoris. Perwakilan korban dipimpin Andrian (sebelumnya ditulis Adrian) Darmaji.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Kenapa Agen Brilink Bantul curiga dengan korban penipuan? Janggal Karena Korban Diminta Transfer saat Menang Hadiah Kejanggalan Susilowati mulanya muncul dari kedua korban yang mendapat hadiah. Namun mereka justru diminta menstransferkan sejumlah uang ke rekening asing. Dia yakin, ketika seseorang mendapatkan hadiah, seharusnya tidak diminta untuk memberikan uang.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang menjadi korban dari modus penipuan Agen BRIlink? Berbagai modus penipuan bisa dihadapi dengan bekal pengetahuan yang luas, hasil dari berbagi cerita dengan sesama Agen BRIlink.
Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 132 orang yang sudah terakomodir Andrian lewat satu laporan resmi ke Satreskrim Polrestabes Bandung. Karena data dari First Travel yang belum diberangkatkan mencapai 632 orang. Oleh karena itu posko dibuka.
"Kami juga selain membuka crisis center, tetap melakukan koordinasi dengan Mabes Polri," imbuhnya.
Andrian melanjutkan, sejak laporan resmi dilayangkan pada Senin 14 Agustus lalu, pihaknya menghimpun sekitar 132 berkas yang menjadi korban penipuan First Travel. Seluruh korban itu mendaftarkan diri untuk ke Tanah Suci untuk keberangkatan akhir tahun ini. Rata-rata uang yang sudah diserahkan Rp 14 - 16 juta.
"Kita ini sudah menghimpun 132 orang dari 632 korban versi (data) First Travel. Dan ini masih ada yang akan direkap lagi untuk dibuatkan pelaporan. Makannya kita terima kasih sudah difasilitasi crisis center," jelasnya di tempat sama.
"Kita dibantu buka crisis center lokal, jadi saya undang bapak-bapak dan korban yang domisili di Bandung untuk datang melaporkan ke sini," lanjutnya menambahkan. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian mencapai Rp2 miliar. Korban terdiri dari pengantin dan sejumlah vendor.
Baca SelengkapnyaSejumlah para calon pengantin melaporkan perusahaan wedding organizer (WO) di Depok, Jawa Barat lantaran diduga membawa kabur uang untuk pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaDugaan sejumlah warga memang belum terbukti, tapi bukan berarti keresahan itu mesti dianggap isapan jempol.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaPolri meringkus 927 tersangka dari 772 laporan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPara korban merasa ditipu oleh pemilik WO berinisial A
Baca SelengkapnyaPihak biro perjalanan umrah bersedia bertanggungjawab atas batalnya perjalanan itu
Baca SelengkapnyaBanyaknya calon haji yang dipulangkan kembali ke Tanah Air karena tidak menggunakan visa haji.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial D (51) menipu puluhan warga Garut dan Tasikmalaya dengan modus menawarkan jasa travel umrah.
Baca Selengkapnya