Polri: 38 WNI terlibat kelompok teroris di Filipina
Merdeka.com - Puluhan warga negara Indonesia diperkirakan tergabung dengan kelompok teroris di Filipina. WNI yang tergabung dengan jaringan itu diperkirakan berjumlah 38 orang.
"Total 38 WNI yang terlibat (aksi terorisme). 37 laki-laki, 1 perempuan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/6).
Menurut Setyo, sebanyak empat dari 38 WNI yang terduga teroris itu dilaporkan tewas. Sementara 12 lainnya dideportasi ke Indonesia.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Itu yang diduga tewas di sana ada 4 laki-laki. Kemudian yang sudah dipulangkan ada 6, 5 laki-laki, 1 perempuan. Dideportasi oleh pemerintah Filipina ada 6," ujar Setyo.
Setyo menuturkan, saat ini ada 22 orang WNI yang masih berada di Filipina. Namun dia belum dapat memastikan apakan 22 maupun WNI yang telah dideportasi itu tergabung dengan militan Maute pro Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Kota Marawi, Filipina Selatan.
"Yang masih di sana ada sebanyak 22 orang," kata Setyo.
Setyo menambahkan, pihak Polri maupun Kemenlu hingga kini terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina terkait dugaan puluhan WNI yang tergabung dengan jaringan teroris tersebut.
"Kita masih mencari informasi lebih lanjut mungkin dari KBRI sana yang akan mencari informasi. Kita akan bantu dari anggota kepolisian," pungkasnya.
Sebelumnya, tujuh WNI dinyatakan sebagai buronan dan masuk menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh kepolisian Filipina terkait aksi terorisme. Mereka, yakni Ikhwan Yushel (26) berangkat 28 Maret, Yayat Hidayat Tarli (31) berangkat ke Filipina pada April, Anggara Suprayogi (33) berangkat pada April, Yoki Pratama Windyarto (21) berangkat Maret.
Setelah itu Mochammad Jaelani Firdaus (26) berangkat 7 Maret, Muhamad Gufron (24) berangkat pada Maret dan Muhammad Ilham Syahputra.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaEmpat prajurit itu merupakan anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad).
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek lokasi judi online di Hotel Tourist Garden, Lapu-lapu City, Provinsi Cebu, Filipina.
Baca SelengkapnyaWNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Ngurah Rai telah menolak 566 WNA yang akan masuk Bali pada 2023. Empat di antaranya merupakan pelaku pedofil dan 16 lainnya buronan Interpol.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya