Polri akui kesulitan identifikasi korban Lion Air dari rekam medis gigi
Merdeka.com - Tim dokter di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur masih bekerja mengidentifikasi korban Lion Air PK-LQP jatuh di perairan Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat. Salah satunya dokter Odontologi Forensik atau Kedokteran Gigi Forensik.
Kepala Laboratorium dan Klinik Odontologi Pusdokkes Polri, Kombes Agustinus menjelaskan bidang gigi berkontribusi di dalam proses indentifikasi korban Lion Air.
Sama seperti dokter forensik lainnya yang membandingkan antara data postmortem dan antemortem. Pun demikian dilakukan dokter Odontologi Forensik.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Apa saja yang ditemukan? Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Ilmu Pengetahuan Terbuka Royal Society, sebuah tim yang dipimpin oleh James Barrett dari McDonald Institute for Archaeological Research di Universitas Cambridge, Inggris, melaporkan penanggalan radiokarbon dari 153 temuan yaitu panah, perkakas, ski, kain perca, perlengkapan kuda, dan 'tongkat pengusir' – tiang yang digunakan dalam berburu rusa.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Dia menjelaskan, memperoleh data postmortem. Tim bekerja di instalasi forensik untuk mencatat setiap part of body yang terkait dengan gigi dan rahang.
"Semua dicatat baik bentuk, warna, segala intervensi di gigi itu apakah tambalan atau apa sudah di cabut, di jaket atau di behel. Segala macem yang terjadi di gigi termasuk rahangnya juga korelasi gigi atas dan bawah semua dicatat secara detil untuk disandingkan di data antemortem," ucap dia.
Sedangkan, teknisnya di antemortem yakni dokter gigi yang bertugas akan mendalami ke keluarga mengenai riwayat gigi korban.
"Pertama ditanya adalah apakah yang bersangkutan pernah ke dokter gigi atau perawatan gigi. Setelah ada jawaban pernah kita akan telusuri dimana dokter gigi tersebut untuk petugas kami mengonfirmasi kepada dokter gigi tersebut dan meminta untuk keperluan DVI dan tentu dengan persetujuan keluarga untuk mendapatkan data perawatan yang pernah dilakukan dokter gigi tersebut," papar dia.
"Biasanya dokter gigi akan kooperatif mengirimkan rekam gigi. Kemudian tim kami akan memindahkan ke formulir DVI dan lembar ini nanti selesai operasi DVI dikirimkan interpol sebagai laporan dan pertanggung jawaban kami ke sana. Tujuan mentransfer ke dalam kode dan simbol tertentu untuk memudahkan membandingkan data antemortem dan postmortem," lanjut dia.
Ia menuturkan, sangat bersyukur apabila data gigi dilengkapi dalam bentuk odontogram. Sehingga dapat dental record yang lengkap.
Sayangnya, seringkali dokter gigi hanya mencatat elemen gigi yang pernah dirawat. Jadi, data-data yang diberikan kurang lengkap. Tetapi tetap membantu dalam proses identifikasi.
Dalam kasus identifikasi korban Lion Air PK-LQP menerima 189 data antemortem. Namun hanya 70 yang memiliki dental record. Sekitar 37 persen yang lain tidak pernah melakukan perawatan gigi.
Jika demikian, maka tim dokter akan meminta keluarga mengirimkan foto yang tampak gigi. Itu cukup membantu meskipun nilai identifikasi tidak sama dengan yang ada dental recordnya.
"Bernilai sekunder paling bawah levelnya jadi mendukung alat identfikasi yang lain," ujar dia.
Sulit mengidentifikasi
Agustinus mengaku kesulitan mengindetifikasi body part yang terkait dengan gigi pada korban Lion Air PK-LQP. Sebab, tidak memiliki dental record.
"Jadi sekali lagi mohon maaf sampai sekarang belum mampu mengidentifikasi sendiri dari gigi tapi tidak berarti kami tidak berkontribusi diantaranya dari body part minimal bisa menentukan kelompok usia dan gendernya apa," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaData tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca Selengkapnya