Polri anggap teguran dan ambil senjata anak buah sesuai SOP
Merdeka.com - Brigadir Susanto akhirnya mengakui bahwa memang dirinya yang menembak Kayanma Polda Metro Jaya AKBP Pamudji hingga tewas sesaat setelah pesta pora pergantian Kapolda Metro Jaya, Selasa (18/3) malam.
Kepada penyidik, Susanto mengatakan dirinya sakit hati lantaran tidak mendapatkan apresiasi dari pimpinan terhadap apa yang ia kerjakan. Pamudji menegur Susanto dan menyita senjata api yang ia pegang.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menerangkan teguran serta mengamankan senjata anak buah merupakan hal wajar yang dilakukan pimpinan di tubuh Korps Bhayangkara.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Kenapa pistol wanita itu ditembakkan? Ketika masuk ke mesin MRI, pistol tertarik oleh magnet, menembakkan satu tembakan ke arah dirinya.
-
Kenapa pelaku melakukan perundungan? Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pelaku kesal karena korban mengaku sebagai anggota geng yang dipimpin pelaku. Padahal korban bukan menjadi bagian dari geng pelaku.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
"Tegur dan ambil senjata itu SOP (Standar Operasional Prosedur) yang biasa dilakukan," ungkap Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/3).
Rikwanto menambahkan, saat peristiwa nahas tersebut terjadi Susanto merasa senjata api tersebut adalah miliknya. Maka, ia ingin mengambilnya lagi. Apalagi Susanto merasa sudah berpakaian dinas lengkap dan menjalankan perintah Pamudji.
"Dia (Susanto) merasa itu senjatanya. Karena sudah pakai dinas berhak ambil," sambung mantan Kapolres Klaten, Jawa Tengah, ini.
Namun Rikwanto menilai proses pengambilan senjata yang dilakoni Susanto kepada Pamudji memang tidak pantas.
"Karena tidak minta baik-baik," tegasnya.
Lantaran dinilai tak pantas, tambah Rikwanto, Pamudji pun bereaksi mempertahankan pistol itu. Tak pelak, terjadilah rebutan.
"Bahkan, tangan keduanya sempat ke atas dan tertembak pertama mengenai dinding TKP," papar Rikwanto.
Akhirnya, Susanto berhasil menguasai senjata itu dan diduga langsung menembakkannya ke Pamudji.
"Senjata direbut, Pamudji agak ke bawah di situlah dia ditembak. Tembakan kedua yang membunuh AKBP Pamudji," ujarnya.
Lebih jauh Rikwanto mengatakan, untuk menggali motif memang tidak mudah. Tidak bisa diasumsikan karena terlalu lama berdinas di salah satu kesatuan atau mendapat teguran sebagai pemicunya.
"Motif didalami, tapi sementara motifnya dia mau ambil (senpi) seperti itu. Tidak mungkin Pamudji berkata kasar dan tidak terkontrol," pungkas Rikwanto. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolri meminta penyidik Propam Polda Sumbar segera menggali motif dari kasus polisi tembak polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaMuka Bonyok, Ini Tampang Maling Motor di Bekasi yang Todongkan Pistol ke Warga saat Tepergok
Baca SelengkapnyaDua peristiwa maut terjadi dalam sepekan ini, yaitu polisi tembak polisi di Solok Selatan dan polisi tembak pelajar di Semarang.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR Habiburokhman menyebut penembakan tersebut merupakan pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaListyo Sigit Prabowo memerintahkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dan Irwasum Komjen Dedi Prasetyo untuk ikut turun menangani perkara polisi tembak polisi
Baca Selengkapnya