Polri Bakal Kawal Pendistribusian Sembako Jika Relaksasi PSBB Diberlakukan
Merdeka.com - Kadiv Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, TNI-Polri siap mengawal kebijakan pemerintah yang akan memulihkan perekonomian dengan merelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terutama dalam mengawal pendistribusian sembako.
"Jadi yang pertama dari kepolisian ya tetap memberikan dukungan penuh kepada kebijakan pemerintah dan nanti juga sudah diberlakukan untuk relaksasi dengan PSBB ini, ya utamanya dari TNI-Polri menjaga, mengawal daripada pendistribusian sembako. Ya tentunya dari tingkat dari gudang, dari petani ke gudang, gudang ke tempat tujuan yang ditentukan," kata Argo di Jakarta, Senin (11/5).
Hal tersebut dilakukan juga agar dalam pendistribusian sembako bisa berjalan dengan lancar dan aman. Dengan begitu, sembako yang akan diberikan kepada masyarakat bisa tersampaikan.
-
Bagaimana Kemendag menjamin kelancaran distribusi? 'Dengan akses jalan yang baik, maka kegiatan produksi dan alur distribusi dapat berjalan tepat waktudan sesuai target,' jelasnya.
-
Bagaimana Pertamina membagikan sembako? Paket sembako yang dijual dengan harga Rp75.000 tersebut terdiri dari beras 5 Kg, minyak 1 liter dan gula 1 Kg.
-
Bagaimana Pandawakarta membagikan sembako? Aksi sosial ini sendiro dilakukan oleh Pandawakarta berkolaborasi dengan Baznas DKI Jakarta.
-
Kenapa Pandawakarta membagikan sembako? 'Ramadhan ini kami ikhtiar bagikan ratusan paket sembako bagi masyarakat Jakarta', kata Puji Hartoyo Ketua Pandawakarta pada keterangan tertulisnya, Selasa (9/4).
-
Kenapa Pertamina menebar paket sembako? Kegiatan ini digelar untuk memberikan kebermanfaatan dan berkah di Bulan Suci Ramadan bagi masyarakar sekitar dalam semangat energi kebersamaan.
-
Bagaimana Jokowi memastikan bantuan pangan sampai? 'Saya hendak memastikan penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) sampai kepada para penerima manfaat,' tulis Jokowi dalam akun Instagramnya.
"Tetapi ini tetap menjadi bagian daripada upaya dari pihak keamanan untuk membackup, untuk memberikan yang terbaik, untuk bangsa dan negara ini dan adanya pengawalan, pengamanan. Sehingga distribusi itu akan lancar, kalau distribusi lancar tentunya akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan, tidak terlambat dan sebagainya," ujarnya.
Terlebih, sebentar lagi umat muslim akan merayakan hari Raya Idul Fitri pada 24 Mei 2020. Sehingga, sembako serta alat kesehatan tak boleh berhenti begitu saja dalam pendistribusiannya kepada masyarakat.
"Terutama kita ini menjelang hari raya ya, kemudian juga tentunya sembako dan juga alat kesehatan, bbm dan sebagainya tetap tidak boleh untuk berhenti, tetap berkelanjutan yang kita lakukan pengamanan, pengawalan. Sehingga tetap semua menjadi bisa didistribusikan untuk masyarakat yang membutuhkan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan, bahan pokok penting tersedia selama bulan suci Ramadan. Harganya juga dipastikan akan stabil.
Baca SelengkapnyaPolri menggelar bakti sosial dengan memberikan paket sembako kepada warga kurang mampu di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota, Kabupaten Pelalawan.
Baca SelengkapnyaTahapan Pilkada 2024 saat ini segera memasuki masa tenang.
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaAKBP Ronald Sumaja melakukan blusukan ke Desa Pulau Belimbing
Baca SelengkapnyaPersonel Kepolisian rutin mendatangi warga, mengajak untuk bersama mengawal pelaksanaan Pilkada yang damai.
Baca SelengkapnyaPolri memastikan untuk stok beras di beberapa daerah masih aman.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan soal bantuan pangan dan kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaSatgassus Pencegahan Korupsi melakukan pendampingan kepada Kementerian Sosial dalam penyaluran Bantuan Sembako
Baca SelengkapnyaKegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Polri khususnya Polres Rohil dan Bhayangkari untuk membantu meringankan beban warga
Baca SelengkapnyaPolisi membagikan ratusan paket nasi kotak kepada jemaah Masjid Roisyam.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnya