Polri bantah Brigadir Petrus mutilasi 2 anak karena stres kerja
Merdeka.com - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton CH membantah anggota satuan Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus mutilasi dua anaknya karena stres bekerja. Menurut Anton, dalam kasus ini tidak hanya Petrus yang diperiksa, melainkan istri, orangtua dan orang terdekat.
"Memang psikolog di tiap rumah sakit Polri ada sampai tingkat provinsi dan kabupaten. Kan gejala seperti ini enggak kelihatan secara fisiknya," tutur Anton di kantornya, Rabu (2/3).
Anton mengatakan polisi masih mendalami kasus tersebut. "Dari semua sisi sedang kita dalami. Tim psikologi mabes sedang mencari tahu kenapa dulu belum bisa terdeteksi," katanya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa saja yang bisa jadi psikopat? Psikopat bisa jadi adalah seseorang yang kita kenal, seperti anggota keluarga, pasangan, rekan kerja, atau teman.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
Namun, Anton menyebut banyak dugaan yang bisa saja terjadi seperti mengikuti aliran atau ajaran tertentu. Namun jika gangguan jiwa bawaan, Anton heran kenapa bisa tidak terdeteksi sejak awal.
Seperti diketahui, polisi hingga kini masih mengusut kasus mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus terhadap kedua anak kandungnya, F (5) dan A (3) di asrama Polres Melawi, Gang Darul Falah, Desa Faal, Kecamatan Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan. Bahkan prarekonstruksi yang dilakukan Minggu (28), menghadirkan sang istri, Windri Hairin Yanti. Sebanyak 27 adegan pun diperagakan. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBripka M menjalani Patsus sembari menunggu sidang etik yang akan dilakukan Propam Polda Sulsel.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaBrigadir MN tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap WO.
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya dituduh mencuri besi proyek perumahan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca Selengkapnya