Polri Beberkan Ciri-Ciri Orang Terpapar Paham Ekstremisme dan Terorisme
Merdeka.com - Polri menjelaskan ada sejumlah ciri-ciri, apabila seseorang terpapar paham ekstremisme dan terorisme. Hal ini disampaikan oleh Direktur Keamanan Negara (Kamneg) Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) Polri Brigjen Umar Effendi dalam acara dalam Halaqah Kebangsaan MUI.
"Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian serta studi kasus yang terjadi, terdapat beberapa ciri-ciri apabila seseorang individu ataupun komunitas yang telah terpapar paham ekstremisme dan terorisme," kata Umar, Rabu (26/1).
Ia menyebut, mereka yang terpapar paham terorisme akan menunjukan sikap maupun pemikiran yang intoleran yaitu tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain.
-
Bagaimana pola pikir orang bodoh yang menyebabkan sulitnya mereka mengubah pendapat? Seseorang dengan IQ rendah cenderung tidak memiliki fleksibilitas kognitif. Mereka sulit untuk membuka pikiran terhadap pandangan baru, bahkan ketika diberikan bukti atau informasi yang berbeda.
-
Kenapa orang yang tidak pintar sering mengkritik pendapat yang berbeda? Orang yang tidak sepintar yang mereka kira sering kali akan mengkritik pandangan yang berbeda dan berusaha membuktikan bahwa mereka sangat berpengetahuan dengan membagikan pengalaman luas mereka.
-
Apa itu Mental Ideologi? Mental ideologi adalah sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia, seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
-
Apa yang membuat orang cerdas sulit menerima sesuatu begitu saja? 'Karena [orang cerdas] bisa melihat banyak sudut, bahkan mereka diberi penghargaan karena melihat banyak sudut pandang, mereka sering kali tidak bisa menerima apa yang ada di depan mereka,' kata Ramit Sethi, seorang lulusan Stanford dan pengusaha sukses.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Apa yang membuat orang bodoh sulit memahami emosi orang lain? Studi yang dilakukan pada 2019 di Tiongkok menunjukkan bahwa orang dengan IQ lebih tinggi cenderung memiliki tingkat empati yang lebih tinggi pula. Sebaliknya, orang dengan IQ rendah cenderung kurang peka terhadap perasaan orang lain.
"Tetapi kalau dalam diskusi internal kita ada bantah-bantahan enggak apa-apa pak, jangan jadi dianggap baru diskusi, ngotot-ngototan, wah kamu intoleran. Kemudian fanatik, selalu merasa benar sendiri dan menganggap yang lain salah. Berikutnya adalah eksklusif, memisahkan dan membedakan diri dari kelompok pada umumnya," sebutnya.
"Yang berikutnya adalah revolusieoner menghendaki adanya perubahan kehidupan, atau pemerintah secara cepat dan drastis dengan cara kekerasan atau pemaksaan kehendak. Inilah kira-kira ciri-ciri yang mengarah ekstremisme dan teror tadi," sambungnya.
Ia mengungkapkan, untuk menanggulangi ekstremisme dan terorisme tersebut. MUI telah melakukan optimalisasi Islam Washatiyah.
"Yang pertama, memahami moderasi dalam beragama tanpa melanggar syariat agama. Yakni menerapkan cara pandang dan bersikap dalam kehidupan beragama yang melindungi martabat kemanusiaan, membangun kemaslahatan umat berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa," ungkapnya.
Selanjutnya, mensyukuri kebinekaan sebagai anugerah dari tuhan atau Allah SWT, serta pentingnya wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
"Ketiga ikut menjadi penggerak yang mampu mengajak umat dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme," jelasnya.
"Yang keempat selalu bertabayun dan mampu memfilter informasi yang diterima, sehingga tidak mudah terprovokasi atau ikut menyebarkan berita atau konten hoaks yang menyesatkan umat," sambungnya.
Pelaku Teror Satu Keluarga
Selain itu, untuk aksi teror yang dilakukan oleh para pelaku teror di Indonesia berbeda dengan negara lainnya. Karena, di Indonesia dalam melakukan aksinya itu bisa dilakukan oleh satu keluarga.
"Di negara lain itu pelaku teror mungkin masih tidak bersatu dalam keluarga, mungkin ada yang anak-anak, mungkin ada yang perempuan, ada dewasa. Tapi di Indonesia ini sudah terjadi pelaku teror ini satu keluarga lengkap bapak, ibu, anak. Ini perlu menjadi perhatian kita semua," paparnya.
"Di negara lain sepertinya belum ada, di Indonesia sudah ada. Siapa kira-kira jadi sasaran BPET (Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme) ini salah satunya ya ibu-ibu yang di rumah yang waktu luang pegang gadget, buka sana sini. Akhirnya terpapar, ini salah satu menjadi perhatian kita nanti ke depan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaNilai toleransi memiliki akar yang kuat dari jati diri bangsa Indonesia sehingga masyarakat tidak terpecah.
Baca SelengkapnyaMengukur kepintaran seseorang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini juga termasuk untuk menilai apakah seseorang sebenarnya cukup pintar atau tidak.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah masalah sosial yang dapat memicu perpecahan.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaSalah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaBAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaIstilah toxic ini telah muncul berasal dari kata bahasa Inggris yaitu memiliki arti racun.
Baca Selengkapnya