Polri Beberkan Keterlibatan 5 Terduga Teroris Ditangkap di Sumsel dan Lampung
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap lima orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Kelimanya ditangkap di lokasi berbeda yakni di Kota Palembang, Kabupaten Lubuk Linggau dan Kota Bandar Lampung, pada Senin (13/12) kemarin.
Kabagbanops Densus Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, kelimanya yakni AIR, A alias Pak De alias Pak Cik, EK alias Indra, FAS alias Ruslan dan PD.
"Kelima orang tersebut selain terstruktur dalam Kelompok JI turut serta juga menampung dan menyembunyikan DPO Kelompok JI atas nama S alias Hafidz alias Dodi alias Agung alias Mario. Rangkaian penegakan hukum ini dilakukan dalam rangka pengembangan jaringan JI di bidang Adira serta tholiah (pengamanan)," kata Aswin dalam keterangannya, Rabu (15/12).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
Aswin merinci. AI ditangkap di Kota Palembang. Dia merupakan anggota dari Ariansyah di Kelompok 2, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung. Dia juga menjadi peserta Dik Adira bersama A, PD, AS, EK, FAS dan A.
"Pada Juni 2020, AI ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV)," jelasnya.
Saat ditangkap, petugas menyita barang bukti seperti uang tunai, satu unit sepeda motor, tas dan dompet, sejumlah kartu identitas serta alat komunikasi.
Sedangka A ditangkap di Lubuklinggau. Dia bertugas sebagai pelatih di Adira sekaligus pengasuh kegiatan TAM 1, TAM 2 dan KAT (Kegiatan Alam Terbuka). Dia juga bertugas sebagai Ketua Kelompok 2, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung.
Bersamaan dengan ditangkapnya A, disita barang bukti yang disita yaitu satu unit mobil, tas dan dompet, sejumlah kartu identitas, serta alat komunikasi.
"Pada saat penangkapan Amir JI (AJI) pada bulan Juli 2019, A alias Pak De alias Pak Cik diketahui segera memerintahkan para peserta Adira untuk melakukan S3 (memusnahkan BB) karena adanya berita penangkapan AJI," ujarnya.
"Selain itu, pada Oktober 2019 ia memandu pelaksanaan i'dad penggunaan PCP di daerah Tanjung Api-api. Pada Juni 2020, A ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV)," sambungnya.
Selain itu, A diketahui juga memerintahkan Ar untuk menyembunyikan S (Kap) di sebuah homestay di Palembang pada Sabtu, 7 November 2020.
Selanjutnya EK yang ditangkap di Kota Palembang ini, pasa pukul 12.08 Wib. Petugas menyita uang tunai dan sebuah kartu voucher Smartfren.
"EK diketahui merupakan anggota Divisi Dakwah di Yayasan Bina Qolbu Palembang. Ia juga menjadi peserta Dik Adira bersama Ar, PD, AS, AIR, FAS dan A," ucapnya.
Pada Juni 2020, EK ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV).
"EK bersama dengan AF, diketahui ikut mengamankan target S saat dititipkan 1 malam oleh Ar (Kap) di Rumah Tahfidz Qur’an Belida," ujarnya.
Kemudian FA ditangkap di Kota Palembang. Dia merupakan anggota dari A di Kelompok dua, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung.
Dia juga menjadi peserta Dik Adira bersama Ar, PD, A, AI, EK dan A. F juga diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Bagian Sosial di Yayasan Bina Qolbu Palembang.
"FA diketahui ikut membantu Ar dalam evakuasi S ke rumah J alias Jumadi di Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel," tuturnya.
Dari penangkapan F, petugas menyita uang tunai dan sebuah sepeda motor Honda Supra X nomor polisi BG 5591 ACE (tidak dengan suratnya).
Sementara PD ditangkap di Kota Bandar Lampung. Dia merupakan anggota dari Ar di kelompok dua, Konsul Palembang, Korda IV, Korwil Lampung. Ia juga menjabat sebagai Ketua Divisi Fundraising Yayasan Bina Qolbu Palembang.
PD disebutnya juga menjadi peserta Dik Adira bersama Ar, AI, AS, EK, FA dan A. Lalu, pada Juni 2020, PD ikut membahas peleburan struktur darurat JI dalam kegiatan Turbah di sebuah SDIT di Palembang yang dipimpin oleh MA (Qoid Korda IV).
"Pada 14 November 2020, PD bersama AF mengantar (menyembunyikan) DPO AS (Lampung) dengan mobil Isuzu Panther hitam ke rumah orang tua AF di Simpang Tungkal, Dusun Belido 2, Kabupaten Musi Banyuasin," sebutnya.
Saat PD ditangkap, petugas menyita barang bukti satu unit sepeda motor, sejumlah kartu identitas serta alat komunikasi.
Kelimanya ditangkap karena turut membantu dan menyembunyikan pelarian para DPO Kelompok JI.
"Intinya adalah sebagian membantu dan menyembunyikan pelarian para DPO JI. Ada juga yang aktif galang dana untuk para pelarian tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan, meski melakukan penangkapan terhadap lima terduga teroris, masyarakat diminta tetap waspada terhadap aktivitas yang melanggar.
"Agar kita semua waspada terhadap keberadaan JI di wilayah kita," tutupnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDi Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan setelah mereka berangkat mengikuti program jihad global dan telah kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca Selengkapnya